10 Maret 2013


Sepatu menangis,
tungku menangis,
balkon menangis
gantungan baju menangis,
sajadah kuning menangis
tempat tidur menangis,
sepatu mengajar yang mulai berdebu ikut menangis
jalan tak beraspal sedikit basah bekas menangis,
air mineral, gula jawa, sumur, handuk, ayam, semuanya menangis
"Kenapa kalian menangis?"
mereka menjawab serempak, "Setiap kami adalah bagian perjalanan hidup yang keras. Setiap kami sang benda mati, akan terus berdoa dalam ketidak hidupan kami. Karena ketika yang ada menjadi tiada, kami adalah ketidakadaan yang akan bersaksi pada Tuhan kelak ketika kalian mati."/seusai blitar09maret2013