29 Desember 2012

manipulasi.

bicara tentang ayah. itu basi
bicara tentang ibu. apalagi
kita hanya berlomba-lomba mencipta puisi dan merangkai sejuta kata sok suci dengan mendaftar kebaikan ibu setahun sekali, 22 desember kan?
semua sudah tau, hafal barangkali, kalau ibu mengandung sembilan bulan
itu sudah cukup!
kenapa harus diulang lagi. seperti kaset. seperti pertandingan bola. bosan! tak usah diulang
nyatanya tak sebutuh itu pada sosok yang kadang kau cibir dan maki dibalik pintu kamar.
bicara tentang adik. itu basi
bicara tentang kakak. apalagi
belagak baik hanya saat butuh meminjam selembar rupiah bergambar monyet mandi
kesehariannya yang kau peduli hanya teman sebangku dan takut dimusuhi juga takut tak diajak main kekantin.
bedebah.
bicara tentang kakek. itu basi
bicara tentang nenek. apalagi
hanya cerita anak SD yang terus di putar berkali-kali tentang setting waktu liburan sekolah dan latar tempat di desa yang sejuk nan asri.
kemudian kembali mengulang kata-kata "nenekku yang baik hati" secara lebay dan tak wajar.
nyatanya sama sekali mereka -sepasang tua renta yang membebani- itu tak masuk otakmu kala ini.
palsukah cintamu itu? semudah itukah mengatakan sayang kemudian berlalu? dimana letak kasih sayangmu? hanya untuk teman dan pacar kah? be-de-bah! kau anggap apa mereka, yang tiap waktu menyembulkan doa kemudian memukulkan kepalanya ketanah dan berurai air mata meminta dikumpulkan dengan mu disurga. sedang kau? asyik bercanda ria dengan teman dan menciptakan drama diluar sana, agar diakui ke-eksis-an nya!
keluargaku dahulu
banyak dari kita -para muda remaja- yang lebih menuhankan asas persahabatan dan juga menyembah kekasih cinta monyet yang gelantungan. boleh saja berhambur ke dunia mu diluar sana, tapi jangan biarkan dunia memanipulasi siapa kamu yang sesungguhnya. jadilah dirimu! jadilah kamu dan merdekalah diluar sana! tak perlu pura-pura,marah saja jika duniamu salah, jangan diam karena takut tak dibela. takutlah ketika membentak orangtua dan memaki saudara. merekalah yang sesungguhnya akan abadi bersama kita, bukan kawan, lawan, apalagi pacar. hash... kadang kita berlebihan. #pelajaran untukku dan kita /hamidah29des2012

26 Desember 2012

Yesterday, when i was young so many happy song :')

nah! telah sampailah kita  kedepan pintu gerbang kemerdekaan dengan selamat sentosa
*apaan sih inikan bukan  upacara 17-an*
sebenarnya aku sedang bahagia, karena berhasil menemukan lagu yang kucari, setelah melihat film luar negeri berjudul ONCE IN SUMMER bercerita tentang profesor yang hingga tua tidak menikah karena cinta masa lalunya entah kemana, kurang lebih gitusih cerita yang aku tangkap. karena translate nya pake bahasa inggris sih. jadi rada susah dimengerti oleh orang seperti aku -__-"
ber-FLASHBACK-lah cerita itu, kepada masa muda si profesor, yang ternyata dia jatuh cinta dengan gadis desa yang lugu. okay, mungkin itu terdengar klasik dan biasa aja, tapi ketika kalian liat sendiri cerita, asli deh kasian banget. nggak bakal banyak cengeng di sepanjang filmnya sih, tapi pas ending... hiksss.... kasiaaaan nya bukan cuman kasian aja tapi kasian banget.

lagu yang dinyayikan oleh ROY CLARK yang entak gimana mukanya orang ini atau masihkah beliau hidup atau sudah meninggalpun aku gak tahu. tapi lagunya enak kok. sekali lagi, sama seperti pernyataan ku yang  lalu-lalu kalo "lagu jaman dulu emang lebih berbobot daripada lagu-lagu masa kini yang dominan dengan -maaf- lirik lirik sampah walaupun temanya sama-sama tema cinta"
lumayan pendek kok lagu ini cuman berdurasi 03:20 menit, inilah lirik lagunya

Seems the love I've known has always been
The most destructive kind
Yes, that's why now I feel so old
Before my time


Yesterday when I was young
The taste of life was sweet as rain upon my tongue
I teased at life as if it were a foolish game
The way the evening breeze may tease a candle flame
The thousand dreams I dreamed, the splendid things I planned
I'd always built to last on weak and shifting sand
I lived by night and shunned the naked light of the day
And only now I see how the years ran away

Yesterday when I was young
So many happy songs were waiting to be sung
So many wild pleasures lay in store for me
And so much pain my dazzled eyes refused to see
I ran so fast that time and youth at last ran out
I never stopped to think what life was all about
And every conversation I can now recall
Concerned itself with me and nothing else at all

Yesterday the moon was blue
And every crazy day brought something new to do
I used my magic age as if it were a wand
And never saw the waste and emptiness beyond
The game of love I played with arrogance and pride
And every flame I lit too quickly, quickly died
The friends I made all seemed somehow to drift away
And only I am left on stage to end the play

There are so many songs in me that won't be sung
I feel the bitter taste of tears upon my tongue
The time has come for me to pay for
 Yesterday when I was young.
.(sumber:http://songlyric5.blogspot.com/2011/04/yesterday-when-i-was-young-lyrics-roy.html)

kalo udah selesai baca dan ngartiin, sekarang kalian pasti tau kan artinya? hiysss. menyedihkan.
intinya: si orang cerita kalo masa mudanya dulu itu menyenangkan, tapi kini saat masa tua dia merasa sendirian dan semua yang berjudul "keindahan remaja" telah berlalu dan terlewatkan.
so guys, saya dapat menarik benang merah dari sini: selama kini kita masih menggenggam masa muda, gunakan sebaik-baiknya. you only live once, but if you do it right, once is enough. satu lagi quote of the day nya : YOU WILL NEVER AS YOUNG AS YOU ARE TODAY. 

23 Desember 2012

"7cm" VERSUS "5cm"


Jika kita sedang didemamkan oleh film 5cm, maka aku mempunyai sebuah judul yang akan sangat kontroversi menyaingi film itu, judul ini adalah 7cm.
Tadi sore, ketika aku berada di angkutan umum (seperti biasa -__- miss angkot), sepulang dari kegiatan akhir dari seluruh rangkaian OSPEK yang panjangnya melebihi kereta kencana dewa segala dewa, yaitu kegiatan PENGMAS alias pengabdian masyarakat di kecamatan blimbing.
Diangkot tadi aku melihat sepasang lelaki dan perempuan yang jika boleh kutebak mereka adalah suami istri. Mereka nampak sudah berusia senja, terlihat dari keriput yang me-makeup-i  wajah keduanya. Mereka berdua duduk dengan tenang, karena angkutan umum ini tak terlalu sesak, hanya ada empat orang penumpang saja termasuk mereka sehingga akupun bisa duduk dengan leluasa dalam kelonggaran, begitupula dengan kakek nenek ini.  Mereka duduk berjajar-berdampingan, namun kira-kira ada jarak 7cm yang terpaut memisahkan keduanya.
Aku, dalam hati ini tersenyum simpul, tersentuh ringan entah oleh tangan siapa, tangan malaikat barangkali yang dengan sengaja membangunkan aku dengan pemandangan sederhana namun bermakna di depan mataku ini. Tiba-tiba terpikir olehku, sudah berapa lamakah mereka berdua seperti ini? Sudah berapa lama mereka menjalani hidup berdua? Kapankah pertamakali mereka saling jatuh cinta? Dan bla bla bla, tiba-tiba pikiranku menari liar, berlompat lompat mencari sesuatu yang tak nampak di kasat mata telanjang, yang kemudian singkatnya dalam bahasa remaja disebut-sebut dengan istilah “kepo”.
Tapi, terlepas dari semua pertanyaan ku yang terlalu panjang bagai wartawan, hati kecilku membuat kesimpulan. Inilah cinta yang sesungguhnya, yang walau mereka duduk tak lekat berdempetan namun saling yakin hatinya satu sama lain lebih erat dari cengkram akar pada tana, yang walau mereka tak berlaku berlebihan seperti layaknya muda mudi bercinta dalam pacarannya namun mereka saling lebih mesra dari adam dan hawa ketika ditemukan kembali setelah berpisah ratusan tahun lamanya. Inilah cinta yang sesungguhnya. Mereka duduk dengan tenang, menikmati perjalanan dalam angkutan umum disore yang basah sehabis diguyur hujan. Saling member ruang satu sama lain namun tetap berdampingan. Mereka tenang dalam cinta dan kepercayaan yang mereka pelihara didalam hati mereka masing-masing. Aku percaya, dalam hati yang terdalam mereka punya cinta yang besar terhadap pasangannya. Namun mereka eksklusif dalam bercinta. Tak seronok dan berlebihan mengumbar cinta mereka. Cinta itu cukup mereka saja yang tau.
Dan kini ketika aku menengok ke kanan dan kiriku, memang tak sedang ada siapapun disana. Tapi ketika aku telah menemukan”nya” (yang entah siapa), dia akan pula duduk dengan tenang disampingku, dalam jarak yang normal seperti itu, 7 sentimeter, namun benar-benar berjarak nyaris 0 sentimeter lekat dalam hati dan jiwaku.
Hahahahahah, mari kita tonton bersama-sama film terbaru saingan 5cm, inilah film berjudul 7cm. buahahha fiksi belaka kawan.
NB: sebenarnya aku juga kurang tau, apakah benar perkiraan 7cm ku itu, orang aku cuman iseng. Saking nganggurnya di dalem angkutan, sembari lelah dan lunglai, akhirnya aku memandangi saja kedua kakek nenek didepanku duduk. Asik lho, ngepo-in orang hehe:P peace pak! Tapi aku benar-benar yakin, mereka pasti telah melewati asam manis bercinta yang sesungguhnya. Merekalah orang-orang MASTER dan PROFESORnya cinta dalam kesabaran, bertahun-tahun telah dilewati bersama dalam usaha saling memaklumi dan memahami satu sama lain (eAAkkkk…. SOTOY ampun)/hamidah22desember2012

13 Desember 2012

soe hok gie : "lebih baik diasingkan daripada menyerah terhadap kemunafikan." 
---mungkin SOE HOK GIE mampu melakukannya, namun bagi kita (yang hidup dimasa kini) mengatakan hal tersebut justru dianggap terlalu utopis.

kalimat kosong


Jariku menggelitiki sekujur lembaran buku bersampul merah padam
Menjelajah huruf demi huruf dan berusaha merangkainya menjadi kalimat
Entah siapa yang kelak akan membacanya
Entah kemana akan dibawanya
Aku tak berusaha menunjukkan ini pada siapapun
Tak berusaha memberikan ini pada apapun
Anggaplah aku bercerita pada maut yang menjemput selangkah demi selangkah
Pada gurun yang tertiup angin panas
Pada kehidupan yang tak kusebut roda berputar
Dimanakah roda jika aku tak pernah merasa berubah dan semuanya seolah statis?
Masih sama dengan kemarin
Masih tetap dengan mimpi buruk yang tiada ujung
Nyaris aku tak melihat sama sekali rangkaian kata diatas lembaranku
Atau aku sudah lupa akan huruf, kata dan kalimat
Setengah hari aku duduk di balkon depan
Dan tak kudapati apa-apa
Kuputuskan masuk kedalam,
Aku kehabisan ide. Ide ku habis ditelan perasaan, belum sempat kucurahkan.
6 desember 2012/hamidah

dibalik kemudi kehidupan


Aku ingin berlari
Lepas dari waktu yang lambat bergerak
Aku ingin berlari
Pergi dari kenyataan yang terlalu lambat mengantarku
Terkadang aku ingin berlari
Tak sabar melihat masa depanku
Aku ingin berlari
Mengejar masa depan
Terkadang Tuhan berbisik ditelingaku
Meminta aku bersabar dan tenang
Mengalir bukan berarti diam saja kemana arus berjalan
Mengalir bukan berarti bisu ketika ditindas
Mangalir bukan berarti diam
Hidup mengalir adalah kita mengemudikan bahtera besar
Kemudian membiarkan air membantu kita mengambang
Namun kendali masih ada ditangan kita
Sekeras apapun ombak menghantam, kita masih teguh dibalik kemudi kehidupan.
Kita yang menjalankan, Tuhan yang menakdirkan./hamidah

4 Desember 2012

when i browse something about politics
but i want to click another tab, this is --> twitter
i bet my self, i can control 
lets do your task! and u can play until midnight. 
good luck, student (?)

30 November 2012

make a diary before i sleep

sebelum ngantuk ini akut dan aku lupa mau nulis apa jika ditunda esok pagi, maka akan kuceritakan pengalaman kemarin lusa.
sepulang dari melayat budhe ku di Blitar Kota Patria aku memilih untuk pulang sendiri naik bus menuju Malang Kota Bunga. sengaja, karena aku ada acara seusai maghrib, sedangkan orangtuaku masih akan melanjutkan perjalanan ke Kediri (kota apa judulnya?entahlah -_-)
ini pengalaman perdanaku naik angkutan umum dari luar kota. hi... rada serem sih, tapi gimana lagi, perjalanan terjauhku naik bus sendirian ya cuman dari Kota Malang ke Kabupaten Malang. tragis banget kan? akut banget kuper dan gak mandirinya.
thats all, itu sih cerita pengantar aja. intinya adalah aku membayangkan seseorang yang dulu pernah 'make a long trip with me' ke Blitar ini. haha tapi bedanya kita berangkat dan pulang naik kereta. ihi... serukan.
sepanjang perjalanan kemarin aku mendengarkan 3 lagu saja, yang akhir akhir ini benar2 favoritku. pertama, lagu berjudul love rain, kedua sebuah instrumen berjudul shiny love, dan ketiga lagu luar.
setelah transit dlu di kota kelahiranku Kepanjen, aku melanjutkan perjalanan ke Kota Malang. kali ini suasana berbeda, sudah tak sepanas perjalanan Blitar-Kepanjen tadi, karena sekarang aku sudah mandi dan ganti pakaian.
semilir angin pukul lima sore di bus kota benar-benar sukses membuatku bermood baik. masih sambil mendegarkan tiga buah lagu lewat handphone ku dibantu dengan headset putih tulang, aku terus tersenyum di dalam bus yang benar-benar longgar dan nyaman.
perjalanan seharian kemarin benar-benar bermacam warna,
pagi pagi buta kaget karena berita meninggalnya budhe.
pagi menuju siang berhujan air mata (masih karena meninggalnya budhe)
siang menuju sore berdesakan di bus Blitar-Malang dan diserang kantuk yang luar biasa.
sore nya tersenyum simpul dengan tentram di bus Kepanjen-Malang
malamnya bertemu teman-teman baru FORIENT
malamnya makin malam aku berusaha memejamkan mata dan melupakan keburukan hari ini untuk tak mengulangnya esok hari.
hya.. berusaha berbijak ria. when the wicked rise to power, the wise run for cover. haha apa2an. lets take a rest. good night good girl 

mata jendela

mata jendela. menatap mata jendela dengan seksama. 
gadis itu menghitung jajaran rumah atau entah menjumlah ribuan debu yang bertebar di jalanan. 
menggigit bibir, getir. 
mengigit kuku, perih. 
mukanya masam, seolah menunjukkan berjuta muram yang entah karena apa. 
perkara hidup, melangkahkan kaki sesuka hatinya. 
gadis itu masih terus memandangi jalanan dari balik kaca. 
entah kemana arah hendak ditujunya.
tatapannya kosong..terus menerjemahkan sepanjang jalanan 
lewat mata jendela

27 November 2012

radio part VI


REPORTASE
Dalam melakukan reportase (…) kita harus sudah akrab betul dengan rumus 5W + 1H, yaitu yang terdiri dari who, what, where, when, why + how (arti: siapa, apa, dimana, kapan, mengapa + bagaimana)
·         who               : menjelaskan siapa saja yang ada di dalam acara yang kita liput tsb, atau bisa juga mengenai siapa pembuat acaranya, siapa bintang tamunya, dll.
·         What             : apa yang terjadi di dalam acara yang kita liput tsb.
·         Where          : dimana acara tersebut berlangsung (tempat)
·         When            : kapan acara tersebut berlangsung (hari, tanggal, waktu)
·         Why               : mengapa diadakan acara seperti itu, etc.
·         How               : bagaimana jalannya acara.
Berikut ini aku kasih skema opening dan closing sebuah reportase ya. This is it..
·         Opening:
Call sign radio, bisa ditambah dengan salam juga/ teman-teman, sekarang saya sedang ada di …(tempat)… untuk melaporkan ….(yang ingin kamu laporkan )
(kemudian berikan content reportase kamu)
·         Closing
Demikian yang dapat saya laporkan langsung dari …(lokasi mu)…
Reporter ..(nama mu).. melaporkan, dan sekarang kembali ke studio bersama ..(penyiar yang ada di studio)…
Terimakasih.

Nah, seperti itulah kira-kira skema nya, biar lebih jelas lagi, aku kasihin contoh skrip reportase ku di kelas MC Announcer ya.. this is it
Peliputan : Demo mahasiswa universitas indahwijaya
99,9 FM The real entertainment Radio/ hidup mahasiswa!/ Nah temen-temen kali ini saya sedang berada di depan gedung rektorat Universitas Indahwijaya/ untuk melaporkan secara langsung demo seluruh mahasiswa universitas Indahwijaya// Demo yang berlangsung sejak pukul tujuh pagi ini disebabkan karena mahasiswa menuntut turunnya SPP semester yang dinilai terlalu tinggi dan memberatkan// selain itu mahasiswa juga menuntut peningkatan fasilitas belajar yang lebih memadai seperti kelengkapan peralatan laboratorium// disini terlihat banyak sekali spanduk dipasang di sepajang jalanan/ di sisi kanan dan kiri lapangan rektorat juga dipenuhi spanduk-spanduk bertuliskan tuntutan-tuntutan mahasiswa// teriakan-teriakan jargon mereka juga tak kalah menambah panas suasana siang hari ini//
Demikian yang dapat saya laporkan langsung dari lapanga rektorat Universitas Indahwijaya/ reporter Hamidah elfara 99,9 FM melaporkan/ dan sekarang kembali lagi ke studio bersama Fitri//

Nah kurang lebih seperti itulah skripnya, itu skrip yang udah pernah aku coba praktekin maju di kelas. Komennya guruku sih, lumayan, yes kalo gitu its’ time for me to say… “sempurna” hahah itu mah jargon demian, its time to say “have a great try” see you di postingan selanjutnyaJ
27 november 2012

8 November 2012

waiting for you


Dan kau pun tiba,

Kala kegelisahan yang melaut menelanjangi kepercayaanku.

Hampir hampir aku bangkit dari dudukku, kemudian memasang jaket kulit

Hendak ku teruskan perjalanan karena ku kira kau takkan datang.

namun dari sudut persimpangan kau tampakkan bayang senja.

derap langkahmu seolah turut meraungkan maaf

kau datang, sebelum aku beranjak ke kota :)



puisi diatas untuk bibit cabe ku di halaman belakang, yang kutanam berminggu-minggu yang lalu. harus mengeringkan bibitnya sendiri dibawah terik matahari kemudian mencari tanah subur. kuharap ini bisa menjadi awal yang baik untuk "ladang cabe" impianku. amiiiin :) terimakasih kamu sudah tumbuh semoga subur:) :) :) :)

31 Oktober 2012

RANGKUMAN BUKU "ILMU KOMUNIKASI SUATU PENGANTAR" karangan PROF. DEDDY MULYANA, M.A.,Ph.D.

Bab I. Mengapa kita berkomunikasi: Fungsi-fungsi komunikasi
Fungsi komunikasi menurut William I. Gordon:
1.       Fungsi social
Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa dipastikan akan “tersesat”, karena ia tidak sempat menata dirinya dalam suatu lingkungan social.
2.       Fungsi ekspresif
Komunikasi ekspresif dapat dilakukan baik sendirian ataupun dalam kelompok. Orang dapat menyalurkan marah dengan mengumpat, berdecak pinggang, mengepalkan tangan seraya melototkan matanya.
3.       Fungsi ritual
Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif (berkelompok). Sebagai contohnya dalam buku ini disebutkan ketika ibadah shalat kaum Muslim mengarah ke Ka’bah, ini melambangkan kesatuan dan persatuan umat muslim yang ber-Tuhan satu (Allah).
Ritual menciptakan perasaan tertib (a sense of order) dalam dunia yang tanpanya kacau balau.
4.       Fungsi instrumental
Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum: menginformasikan, mengajar, mendorong, dan mengubah sikap dan keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan dan juga menghibur. Bila diringkas maka semuanya itu dapat disebut membujuk (bersifat persuasif). Komunikasi disini diartikan sebagai instrument atau alat untuk mempersuasi orang lain.

BAB II. Hakikat, Definisi, dan Konteks Komunikasi
·         Komunikasi manusia berbeda dengan komunikasi hewan (dalam hal makna)
Komunikasi manusia lebih memiliki makna (meaningful) sedangkan komunikasi hewan tidak memiliki makna apalagi komunikasi tumbuhan.
·         Definisi komunikasi
Harus ada penafsiran dalam hal yang disebut komunikasi.
·         3 kerangka pemahaman komunikasi
1.       Tindakan satu arah
Pengiriman pesan dari komunikator ke komunikan tanpa ada timbal balik
2.        Sebagai interaksi
Pengiriman pesan dari komunikator ke komunikan dengan adanya feedback/timbal balik
3.       Sebagai transaksi
Semua pihak dianggap sumber juga penerima (dinamis) ada timbal balik yang terus menerus, hingga sulit membedakan mana komunikator dan mana yang komunikan.
·         Konteks komunikasi
1.       Aspek fisik                  : iklim, cuaca, suhu udara
2.       Aspek psikologis       : sikap, prasangka, emosi
3.       Aspek social               : norma kelompok, nilai social dan budaya
4.       Aspek waktu              : kapan berkomunikasi (jam, hari, tanggal)
·         Tingkat komunikasi
1.       Intrapribadi                                : dengan diri sendiri, contohnya berfikir
2.       Antarpribadi               : diadik, memungkinkan tatap muka secara langsung
3.       Kelompok                   : sekumpulan orang dalam jumlah besar, bersifat pasif
4.       Organisasi                   : kelompok dari kelompok-kelompok
5.       Massa                           : komunikasi menggunakan media massa
Konteks komunikasi lainnya
Komunikasi media (pertengahan) : antara tatap muka dengan komunikasi massa. Contohnya telepon, faximile, radio CB, E-mail.

BAB III. Prinsip-prinsip komunikasi
1.       Komunikasi adalah proses simbolik
Symbol = sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu lainnya
Sifat symbol/lambang adalah bersifat sembarang, suka-suka bergantung kesepakatan bersama, lambang tidak mempunyai makna dan kitalah yang memberi nya makna, lambang itu bervariasi.
2.       Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi.
Bahkan diam adalah sebuah komunikasi. Orang diam secara tidak sengaja telah mengirimkan pesan pada orang lain yang orang tsb dapat menafsirkan bahwa mungkin dia diam karena marah, malas, atau yang lainnya.
3.       Komunikasi memiliki dimensi isi dan dimensi hubungan
Dimensi isi: apa yang dikatakan (pesan verbal)
Dimensi hubungan: apa jenis salurannya, bagaimana cara mengatakannya (pesan non verbal)
4.       Komunikasi berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Mulai dari komunikasi yang tidak sengaja sama sekali sampai komunikasi terencana. Kesengajaan bukan merupakan syarat utama untuk berkomunikasi.
5.       Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Konteks ruang: memakai baju merah saat pemakaman tidaklah sopan karena akan mengirimkan pesan bahwa kita tidak ikut berduka.
Konteks waktu: dering telepon malam hari atau tengah malam akan dipersepsikan berbeda dibandingkan jika telepon itu bordering siang hari.
6.       Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Siapa yang diajak bicara dan bagaimana sikap kita?
7.       Komunikasi bersifat sistemik
Sistem internal                  : kepribadian, pola pikir, sikap kita.
Sistem eksternal              : unsure diluar individu (kegaduhan, cahaya, dll)
8.       Semakin mirip latar belakang social budaya, semakin efektif-lah komunikasi
9.       Komunikasi bersifat Non sekuensial (komunikasi sirkuler/ dua arah)
1.      Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional.
Prosesual            : terus berubah (orang tidak akan melintas disungai yang sama ke-2 kalinya)
Dinamis                                : terus berubah
Transaksional     : pengiriman-penerimaan pesan terus terjadi (bersamaan)
11.   Komunikasi bersifat irreversible (tidak dapat diubah)
Seperti kalimat to forgive but not forget. Maka berhati-hatilah dalam berkomunikasi dan berbicara karena apa yang telah kita ucapkan mungkin dapat dicabut dan dimaafkan namun takkan pernah bisa dilupakan.
12.   Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Panasea= obat mujarab. Maksudnya adalah, jangan jadikan komunikasi jalan utama untuk mengatasi masalah. Contohnya: meskipun pemerintah bersusah payah menjalin komunikasi yang baik dengan warga aceh, itu takkan berhasil bila pemerintah memperlakukan masyarakat di wilayah-wilayah itu secara tidak adil, dengan merampas kekayaan alam mereka dan mengangkutnya kepusat.

BAB IV. Model-model komunikasi
Model adalah representasi suatu fenomena, baik nyata ataupun abstrak, dengan menonjolkan unsur-unsur terpenting fenomena tersebut. Menurut Sereno dan Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi ideal mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Sedangkan B. Aubrey Fisher mengatakan model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih bagian dari keseluruhan, unsur, sifat atau komponen yang penting dari fenomena yang dijadikan model.


FUNGSI DAN MANFAAT MODEL
Gordon Wiseman dan Larry Barker mengemukakan ada tiga fungsi model komunikasi: pertama, melukiskan proses komunikasi; kedua, menunjukan hubungan visual; ketiga, membantu dalam mengemukakan dan memperbaiki kemacetan komunikasi. Deutch menyebutkan bahwa model memiliki empat fungsi: mengorganisasikan (kemiripan antara data dan hubungan), prediktif, memungkinkan peramalan dari sekedar tipe ya atau tidak hingga yang kuantitatif yang berkenaan dengan kapan dan berapa banyak, heuristik (menunjukan fakta-fakta dan metode baru yang tidak diketahui), pengukuran, mengukur fenomena yang diprediksi.
Fungsi-fungsi tersebut pada gilirannya merupakan basis untuk menilai suatu model:
Seberapa umum (general) model tersebut? Seberapa banyak bahan yang diorganisasikannya, dan seberaa efektif?
Seberapa heuristik model tersebut? Apakah ia membantu menemukan hubungan-hubungan baru, fakta, atau metode?
Seberapa penting prediksi yang dibuat dari model tersebut bagi bidang penelitian? Seberapa strategis prediksi itu pada tahap perkembangan bidang tersebut?
Seberapa akurat pengukuran yang dapat dikembangkan dengan model tersebut?


Irwin D.J. Bross menyebutkan beberapa keuntungan model. model menyediakan kerangka rujukan untuk memikirkan masalah, bila model awal tidak berhasil memprediksi. keuntungan lain pembuatan model adalah terbukanya problem abstraksi.

TIPOLOGI MODEL
Kita dapat menggolongkan model dengan berbagai cara. Model yang lebih penting adalah model simbolik yang terdiri dari model matematik dan model verbal; lalu model fisik yang terdiri dari model ikonik dan model analog.
Model verbal adalah model atau teori yang dinyatakan dengan kata-kata, meskipun bentuknya sangat sederhana. Model verbal sangat berguna terutama untuk menyatakan hipotesis atau menyajikan hasil penelitian. Model verbal ini sering dibantu dengan grafik, diagram, atau gambar. Contohnya adalah model struktur organisasi, yang dilihat dari perspektif komunikasi organisasi, tingkat-tingkat jabatan dan hubungan kerja (komunikasi formal) berbagai jabatan tersebut.
Model fisik secara garis besar terbagi dua, yakni model ikonik yang penampilan umumnya (rupa, bentuk, tanda) menyampaikan objek yang dimodelkan. Seperti model pesawat terbang, maket sebuah gedung atau kompleks. Sebagan model ikonik, selain menyerupai objek aslinya juga menunjukan sebagian fungsi penting objek yang dimodelkan. Contoh terbaik model ikonik ini adalah model kendaraan seperti pesawat terbang, kapal laut, kereta api. Menurut Bross, model menyajikan suatu proses abstraksi. Pesawat terbang yang sebenarnya menyajikan proses suatu abstraksi.
Perkembangan model simbolik, khususnya model matematik penting dalam profesi ilmuwan. Pembuatan model adalah upaya penting dalam memajukan ilmu pengetahuan dan kuantitas model yang dihasilkannya menandai kematangan ilmiah disiplin tersebut.
Berdasarkan model-model kounikasi Lasswell, Shannon dan Weaver serta Schramm, yang linier namun terkenal itu misalnya, muncul model-model yang sirkuler. Dilihat dari jumlah unsur yang mengidentifikasi dalam fenomena komunikasi, model-model lebih mutahir menambahkan unsur-unsur baru yang dalam model lama tidak disebut. Misalnya lingkungan fisik, seperti dalam model Gudykunst dan Kim. dan konteks waktu dalam model Tubbs.
Model Gerbner merupakan perluasan dari model Lasswell, model Westley dan MacLean dari model Newcomb dan model DeFleur dari model Shannon dan Weaver. Schramm yang mengemukakan teori peluru komunikasi (the bullet theory of communication) sebagai model verbal mengenai efel komunikasi pada tahun 1950-an harus merevisi modelnya tersebut dalam dekade berikutnya.

MODEL-MODEL KOMUNIKASI: SUATU PERKENALAN
Komunikasi bersifat dinamis, sebenarnya komunikasi telah dibuat oleh para pakar.

Model S – R
Model stimulus – respon (S – R) adalah model komunikasi paling dasar. Model ini depengaruhi oleh disiplin psikologi, khususnya yang beraliran behavioristik. Model tersebut menggambarkan stimulus – respons. Model ini menunjukan komunikasi sebagai aksi reaksi yang sederhana. Bila seorang lelaki berkedip kepada seorang wanita, dan wanita itu kemudian tersipu malu, itulah pola S – R.
Pola S – R dapat pula berlangsung negatif, misalnya orang pertama menata kedua orang dengan tajam, dan kedua orang itu balik menatap, atau enunduk malu, atau malah memberontak.

Model Aristoteles
Model Aristoteles adalah model komunikasi paling klasik, yang sering juga disebut model retoris. Komunikasi terjadi ketika seorang pembicara menyampaikan pembicaraannya kepada khalayak dalam upaya mengubah sikap mereka. Tepatnya, ia mengemukakan tiga unsur dasar dalam proses komunikasi, yaitu pembicara (speaker), pesan (message), dan pendengar (listener).


Model Lasswell
Model komunikasi Lasswell berupa ungkapa verbal, yakni
Who
Says What
In Which Channel
To Whom
With What Effect?


Model ini dikemukakan oleh Harold Lasswell tahun 1948 yang menggambarkan proses komunikasi dan fungsi-fungsi yang diembannya alam masyarakat. Lasswell mengemukakan tiga fungsi komunikasi, yaitu: pengawasan lingkungan, korelasi berbagai bagian terpisah dalam masyarakat yang merespon lingkungan, transmisi warisan sosial dari suatu generasi ke generasi lainnya. Lasswell mengaku bahwa tidak semua komunikasi bersifat dua arah.
Model Lasswell sering diterapkan dalam komunikasi massa. Model tersebut mengisyaratkan ahwa lebih dari satu saluran dapat membawa pesan. Model Lasswell dikritik karena model itu tampaknya mengisyaratkan kehadiran komunikator dan pesan yang bertujuan. Model ini juga terlalu menyederhanakan masalah.

Model Shannon dan Weaver
Model awal komunikasi dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949. Model ini sering disebut model matematis atau model teori informasi itu mungkin adalah model yang pengaruhnya paling kuat atas model dan teori komunikasi lainnya. Model Shannon dan Weaver ini menyoroti problem penyampaian pesan berdasarkan tingkat kecermatannya. Dengan kata lain, model Shannon dan Weaver mengasumsikan bahwa sumber informasi menghasilkan pesan untuk dikomunikasikan dari seperangkat pesan yang dimungkinkan. Pemancar (transmitter) mengubah pesan menjadi sinyal yang sesuai dengan saluran yang digunakan. Saluran (channel) adalah medium yang mengirim sinyal (tanda) dari transmitter ke penerima (receiver).
Model Shannon dan Weaver dapat diterapkan kepada konteks-konteks komunikasi lainnya seperti komunikasi antarpribadi, komunikasi publik, dan komunikasi massa.

Model Schramm
Menurut Wilburg Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan setidaknya tiga unsur: sumber (source), pesan (message), dan sasaran (destination). Sumber boleh jadi seorang individu atau suatu organisasi seperti surat kabar, stasiun televisi. Menurut Schramm, setiap orang dalam proses komunikasi adalah sekaligus sebagai enkoder dan dekoder. Kita secara konstan menyandi balik tanda-tanda dari lingkungan kita, menafsirkan tanda-tanda tersebut.

Model Newcomb
Theodore Newcomb memandang komunikasi sebagai perspektif psikologi-sosial. Modelnya menyerupai diagram jaringan kelompok yang dibuat oleh para psikolog sosial dan menyerupai formulasi awal mengenai konsistensi kognitif. Dalam model komunikasi tersebut sering juga disebut model ABX atau model simetri Newcomb menggambarkan bahwa seseorang A, menyampaikan informasi terhadap seorang lainnya, B, mengenai sesuatu, X, model tersebut mengasumsikan bahwa orientasi A kepada B dan terhadap X saling bergantung dan ketiganya merupakan suatu sistem yang terdiri dari empat orientasi.
1. Orientasi A terhadap X, yang meliputi sikap tehadap X sebagai objek yang harus didekati atau dihindari dan atribut kognitif (kepercayaan dan tatanan kognitif)
2. Orientasi A terhadap B, dalam pengertian yang sama
3. Orientasi B terhadap X
4. Orientasi B terhadap A

Model Westley dan MacLean
Westley dan MacLean ini dipengaruhi oleh model Newcomb, selain juga oleh Lasswell dan yang lainnya. Mereka menambahkan jumlah peristiwa, gagasan, objek dan orang yang tidak terbatass yang kesemuanya merupakan ”objek orientasi” menempatkan suatu peran C diantara A dan B, dan menyediakan umpan balik. Model Westley dan MacLean mencakup beberapa konsep penting yaitu umpan balik, perbedaan kemiripan komunikasi antarpribadi dengan komunikasi massa, dan pemimpin endapat yang penting sebagai unsur tambahan dalam komunikasi massa.

Model Gerbner
Model Gerbner adalah merupakan perluasan dari model Lasswell. Model ini terdiri dari model verbal dan model dragmatik. Model verbal Gerbner adalah sebagai berikut:
Seorang sumber
mempersepsi suatu kejadian
dan bereaksi
melalui suatu alat (maluran, media, rekayasa fisik, fasilitas administratif dan kelembagaan untuk distribusi dan kontrol)
untuk menyediakan materi
dalam suatu bentuk
dan konteks
yang mengandung isi
yang mempunyai suatu konsekuensi
Model Gerbner menunjukan bahwa sesorang mempersepsi suatu kejadian dan mengirimkan pesan kepadan suatu transmitter yang pada gilirannya mengirimkan sinyal pada pemerima (receiver), dalam transmisi itu sinyal menghadapi gangguan dan mucul sebagai SSS bagi sasaran (destination)

Model Berlo
Model ini dikenal dengan model SMCR (source, message, channel, receiver). Sumber (source) adalah pihak yang menciptakan pesan baik seseorang maupun suatu kelompok.
Pesan (message) adalah terjemahan gagasan kedalam kode simbolik seperti bahasa atau isyarat saluran (channel) adalam medium yang membawa pesan dan penerima (receiver) adalam orang yang menjadi sasaran komunikasi.


Model DeFleur
Menggambarkan komunikasi massa ketimbang komunikasi antar pribadi. Modelnya merupakan perluasan dari model yang dikemukakan para ahli lain khususnya Shannon dan Weaver dengan memasukan perangkan media massa (mass medium service) dan peragkat umpan balik (feedback).

Model Tubbs
Menggambarkan komunikasi yang paling mendasar yaitu komunikasi dua orang (diadik). Model komunikasi Tubbs sesuai dengan konsep komunikasi sebagai transaksi yang mengasumsikan kedua peserta sebagai pengirim sekaligus penerima pesan. Model Tubbs melukiskan baik komunikator satu atau dua terus menerus memperoleh masukan yakni rangsangan baik luar dalam maupun luar dirinya yang sudah berlalu baik yang sudah berlangsung juga semua pengalaman fisik maupun sosial.

Model Interaksional
Model interaksional merujuk pada model komunikasi yang dikembangkan oleh para ilmuwan sosial yang menggunakan perspektif interaksi simbolik dengan tokoh utamanya Herbert dan muridnya Blumer. Model interaksional sangat sulit digambarkan dengan diagramatik. Model verbal lebih disesuaikan dengan model ini.(http://icaherliafifah.blogspot.com/2010/11/resume-bab-4-buku-pengantar-ilmu.html)



BAB V. PERSEPSI: INTI KOMUNIKASI
-          Persepsi adalah proses menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.
-          Persepsi adalah INTI KOMUNIKASI à interpretasi adalah INTI PERSEPSI.
-          Persepsi terdiri dari 3 aktivitas
1.       Seleksi
2.       Organisasi
3.       Interpretasi
-          Persepsi:
1.       Lingkungan fisik
a.       Lambang fisik
b.      Sifat luar ditanggapi
c.       Tidak bereaksi
2.       Lingkungan sosial (manusia)
a.       Lambang verbal dan non verbal
b.      Sifat luar dan dalam ditanggapi
c.       Bereaksi

A.      PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN FISIK
Latar belakang pengalaman, budaya, dan suasana psikologis yang berbeda membuat kita berbeda dalam suatu objek (lingkungan fisik)
B.      PERSEPSI SOSIAL
1.       Persepsi didasarkan pengalaman
2.       Persepsi selektif
3.       Persepsi dugaan
4.       Persepsi evaluatif
5.       Persepsi kontekstual
C.      PERSEPSI DAN BUDAYA
1.       Kepercayaan, nilai, sikap
2.       Pandangan dunia
3.       Organisasi sosial
4.       Tabiat manusia
5.       Orientasi kegiatan
6.       Persepsi tentang diri dan orang lain
D.      KEKELIRUAN DAN KEGAGALAN PERSEPSI
1.       Kesalahan atribusi (memahami penyebab perilaku orang lain)
2.       Efek halo (kesan awal yang menjadikan kita menebak-nebak sifat orang lain)
3.       Stereotipe (menilai orang lain berdasarkan kelompoknya, bukan individunya)
4.       Prasangka (penilaian berdasarkan pengalaman)
5.       Gegar budaya (ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan budaya baru)





BAB VI. KOMUNIKASI VERBAL
-          Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata.
A.      ASAL USUL BAHASA
Bahasa adalah ekstensi perilaku sosial. Ketika belum mampu berbahasa verbal mereka berkomunikasi lewat gambar. 500 tahun lalu, manusia melakukan transisi komunikasi dengan memasuki era tulisan, dan bahasa lisan mulai banyak berkembang.
B.      FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
-          Untuk merancang solusi untuk memecahkan masalah hidup
-          Paling mendasar berfungsi utnuk menamai atau memberi julukan pada orang, objek, peristiwa.
-          Tiga fungsi bahasa (menurut Lary Barker):
1.       Penamaan: usaha untuk mengidentifikasi
2.       Interaksi: berbagi gagasan, emosi
3.       Trnasimisi Informasi: bertukar informasi
-          Tiga fungsi bahasa (menurut Book):
1.       Mengenal dunia disekitar kita
2.       Sarana untuk menghubungkan antar manusia
3.       Untuk hidup lebih teratur, saling memahami, percaya, satu tujuan.
C.      KETERBATASAN BAHASA
1.       Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.
Kata-kata pada dasarnya bersifat parsial (tidak melukiskan sesuatu secara eksak). Contoh: mata kita bisa membedakan tujuh juta warna, tapi untuk menyediakan nama satu persatu untuk semuanya itu, tentu sulit karena berarti kita harus menyediakan tujuh juta nama.
2.       Kata-kata bersifat ambigu (tidak jelas) dan kontekstual (tergantung konteks). Karena kita berasal dari latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda, ruang dan waktu dapat mengubah makna kata.
3.       Kata-kata mengandung bias budaya.
Bahasa adalah PERLUASAN BUDAYA. Setiap bahasa menunjukkan suatu dunia simbolik yang khas, yang melukiskan realitas pemikiran, pengalaman batin, dan kebutuhan pemakainya.
4.       Percampur adukan fakta, penafsiran (dugaan), dan penilaian (kekeliruan persepsi).
Bedakan FAKTA dengan DUGAAN agar PENILAIAN MENJADI BENAR. Kita sering mengganggap suatu peristiwa yang sebenarnya dugaan, kita anggap sebuah fakta.
D.      KERUMITAN MAKNA KATA (contoh: anak yang kencing disebut menyanyi)
Kitalah yang memberi makna pada kata. Makna dibagi menjadi dua:
1.       Makna denotatif: makna yang sebenarnya (murni)
2.       Makna konotatif: makna bercampur aduk dengan berbagai sebab dan alasan
Makna muncul dari berbagai hubungan khusus antara kata dengan manusia. Kita dapat menciptakan kata apa saja dengan arti apa saja, sejauh berdasarkan KESEPAKATAN.
-          Macam-macam rival bahasa:
1.       Bahasa daerah VS bahasa daerah
Karena lagi-lagi sosial budaya (sosbud) yang berbeda, kata yang sama pun bisa dimaknai berbeda. Contoh: “atos” dalam bahasa sunda bermakna “sudah”, sedangkan dalam bahasa jawa bermakna “keras”.
2.       Bahasa daerah VS Bahasa Indonesia
Contoh: “sok” dalam bahasa indonesia artinya “sombong”, sedangkan dalam bahasa sunda berarti “silahkan”. Setaip orang mempunyai gagasan pribadi mengenai suatu konsep. Kondisi emosional dan motivasional individu juga mempengaruhi makna yang ia berikan pada konsep tersebut.
3.       Bahasa Indonesia VS Bahasa Malaysia
Suatu negara menganggap bahasanya yang paling baik. Contoh: kereta di Malaysia artinya mobil di Indonesia.
4.       Bahasa daerah/ Bahasa Indonesia VS Bahasa asing lainnya
Contoh : Cincin dalam bahasa jepang artinya –alat kelamin- laki-laki.
E.       NAMA SEBAGAI SIMBOL
Fungsi pertama dari bahasa adalah penamaan. Nama dapat mempengaruhi hidup anda. Nama bersifat simbolik, nama memberikan suatu makna dan dapat mempersepsi cara perlakuan orang lain.
Contoh: anjing, babi à sama-sama nama hewan, tapi kedua hewan tersebut memiliki konotasi buruk (biasanya digunakan untuk mengumpat).
Nama juga bisa menyusahkan si empunya, contohnya ada orang yang bernama khadijah, maka ia secara tidak langsung harusnya bersikap baik dan santun seperti khadijah istri Nabi Muhammad dalam agama Islam.
F.       BAHASA GAUL
-          Latar belakang yang berbeda menjadikan cara berbicara juga berbeda.
-          Bahasa subkultural = Bahasa gaul = bahasa yang punya arti khusus dalam golongan tertentu.
-          Fungsi dari bahasa gaul:
1.       Sarana pertahanan diri: agar tidak bisa dipahami kelompok lain, terlebih kelompok lawan.
2.       Argot berfungsi sebagai sarana kebencian kelompok, terhadap kelompok lain.
3.       Argot sebagai sarana memelihara identitas dan solidaritas kelompok: membedakan mereka dengan kelompok lain.
-          Macam-macam bahasa gaul:
1.       Bahasa kaum selebritis
2.       Bahasa gay dan waria, bahasa selebritis mirip bahasa gay.
3.       Bahasa waria
G.     BAHASA WANITA VS BAHASA PRIA
Wanita dan pria memiliki bahasa yang belainan, ciri bahasa wanita adalah:
1.       Bahasa wanita tidak setegas bahasa pria, mereka biasa menggunakan kalimat yang mengandung ekor tanya, seperti “isn’t it?’’ “Right?”.
2.       Kurang percaya.
Wanita menggunakan kata penguat, seperti “so”, “very”.
3.       Frase melemahkan, contoh “maybe, perhaps”.
4.       Hiperkorek (resmi)
5.       Lebih sering menggunakan kutipan langsung.
6.       Intonasi pertanyaan.
7.       Kurang rasa humor.
8.       Enggan menyumpah dan memaki.
-          Wanita: pembicaran hubungan (berpusat pada perasaan, memilihari hubungan dengan orang lain)
-          Pria: pembicaraan laporan (berpusat pada Informasi faktual)
H.      RAGAM BAHASA INGGRIS
-          Orang inggris: bicara berbunga-bunga, banyak eufimisme.
-          Amerika: bicara langsung dan lugas.
-          Inggris filipina: khas karena dipengaruhi bahasa spanyol.
-          Inggris australia.
-          Inggris singapura.
I.        PENGALIHAN BAHASA
Kita perlu menguasai bahasa mitra komunikasi kita (minimal menguasai bahasa dunia, yaitu inggris)
1.       Kelemahan dalam penguasaan tata bahasa, struktur, kosakata: menghasilkan terjemahan yang membingungkan. Contoh: dragonfly bukan bermakna naga terbang tapi capung.
2.       Sejumlah kata serapan dari kata inggris mengalami perluasan. Contoh: keluarga – famili (padahal dalam bahasa inggris: family)
3.       Tetap dibiarkan dalam bahasa aslinya, karena sulit mencari padanannya. Contoh: printer, mouse, file.
4.       Frase atau kalimat bahasa indonesia tidak bisa diterjemahkan begitu saja secara kata per kata. Contoh: saya ingin buang air kecil, jika di terjemahkan ke dalam bahasa inggris tentu saja tidak menjadi begini, “I want to discard small water”.
J.        KOMUNIKASI KONTEKS TINGGI VS KOMUNIKASI KONTEKS RENDAH
-          Konteks rendah: pesan verbal dan eksplisit, gaya bicara langsung, lugas, terus terang.
Contoh: komunikasi pada program komputer.
-          Konteks tinggi: bersifat implisit, tidak langsung, tidak terus terang. Pernyataan verbal bisa berbeda dengan pernyataan non verbalnya.
Contoh: suku sunda-jawa yang berbicara berputar-putar tidak langsung pada inti masalah.
-          Orang indonesia cenderung berbicara tidak langsung atau menggunakan komunikasi konteks tinggi demi untuk menjaga harmoni.



BAB V. PERSEPSI: INTI KOMUNIKASI
-          Persepsi adalah proses menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.
-          Persepsi adalah INTI KOMUNIKASI à interpretasi adalah INTI PERSEPSI.
-          Persepsi terdiri dari 3 aktivitas
1.       Seleksi
2.       Organisasi
3.       Interpretasi
-          Persepsi:
1.       Lingkungan fisik
a.       Lambang fisik
b.      Sifat luar ditanggapi
c.       Tidak bereaksi
2.       Lingkungan sosial (manusia)
a.       Lambang verbal dan non verbal
b.      Sifat luar dan dalam ditanggapi
c.       Bereaksi

A.      PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN FISIK
Latar belakang pengalaman, budaya, dan suasana psikologis yang berbeda membuat kita berbeda dalam suatu objek (lingkungan fisik)
B.      PERSEPSI SOSIAL
1.       Persepsi didasarkan pengalaman
2.       Persepsi selektif
3.       Persepsi dugaan
4.       Persepsi evaluatif
5.       Persepsi kontekstual
C.      PERSEPSI DAN BUDAYA
1.       Kepercayaan, nilai, sikap
2.       Pandangan dunia
3.       Organisasi sosial
4.       Tabiat manusia
5.       Orientasi kegiatan
6.       Persepsi tentang diri dan orang lain
D.      KEKELIRUAN DAN KEGAGALAN PERSEPSI
1.       Kesalahan atribusi (memahami penyebab perilaku orang lain)
2.       Efek halo (kesan awal yang menjadikan kita menebak-nebak sifat orang lain)
3.       Stereotipe (menilai orang lain berdasarkan kelompoknya, bukan individunya)
4.       Prasangka (penilaian berdasarkan pengalaman)
5.       Gegar budaya (ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan budaya baru)



BAB VI. KOMUNIKASI VERBAL
-          Bahasa verbal adalah sarana utama untuk menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata.
A.      ASAL USUL BAHASA
Bahasa adalah ekstensi perilaku sosial. Ketika belum mampu berbahasa verbal mereka berkomunikasi lewat gambar. 500 tahun lalu, manusia melakukan transisi komunikasi dengan memasuki era tulisan, dan bahasa lisan mulai banyak berkembang.
B.      FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
-          Untuk merancang solusi untuk memecahkan masalah hidup
-          Paling mendasar berfungsi utnuk menamai atau memberi julukan pada orang, objek, peristiwa.
-          Tiga fungsi bahasa (menurut Lary Barker):
1.       Penamaan: usaha untuk mengidentifikasi
2.       Interaksi: berbagi gagasan, emosi
3.       Trnasimisi Informasi: bertukar informasi
-          Tiga fungsi bahasa (menurut Book):
1.       Mengenal dunia disekitar kita
2.       Sarana untuk menghubungkan antar manusia
3.       Untuk hidup lebih teratur, saling memahami, percaya, satu tujuan.
C.      KETERBATASAN BAHASA
1.       Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek.
Kata-kata pada dasarnya bersifat parsial (tidak melukiskan sesuatu secara eksak). Contoh: mata kita bisa membedakan tujuh juta warna, tapi untuk menyediakan nama satu persatu untuk semuanya itu, tentu sulit karena berarti kita harus menyediakan tujuh juta nama.
2.       Kata-kata bersifat ambigu (tidak jelas) dan kontekstual (tergantung konteks). Karena kita berasal dari latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda, ruang dan waktu dapat mengubah makna kata.
3.       Kata-kata mengandung bias budaya.
Bahasa adalah PERLUASAN BUDAYA. Setiap bahasa menunjukkan suatu dunia simbolik yang khas, yang melukiskan realitas pemikiran, pengalaman batin, dan kebutuhan pemakainya.
4.       Percampur adukan fakta, penafsiran (dugaan), dan penilaian (kekeliruan persepsi).
Bedakan FAKTA dengan DUGAAN agar PENILAIAN MENJADI BENAR. Kita sering mengganggap suatu peristiwa yang sebenarnya dugaan, kita anggap sebuah fakta.
D.      KERUMITAN MAKNA KATA (contoh: anak yang kencing disebut menyanyi)
Kitalah yang memberi makna pada kata. Makna dibagi menjadi dua:
1.       Makna denotatif: makna yang sebenarnya (murni)
2.       Makna konotatif: makna bercampur aduk dengan berbagai sebab dan alasan
Makna muncul dari berbagai hubungan khusus antara kata dengan manusia. Kita dapat menciptakan kata apa saja dengan arti apa saja, sejauh berdasarkan KESEPAKATAN.
-          Macam-macam rival bahasa:
1.       Bahasa daerah VS bahasa daerah
Karena lagi-lagi sosial budaya (sosbud) yang berbeda, kata yang sama pun bisa dimaknai berbeda. Contoh: “atos” dalam bahasa sunda bermakna “sudah”, sedangkan dalam bahasa jawa bermakna “keras”.
2.       Bahasa daerah VS Bahasa Indonesia
Contoh: “sok” dalam bahasa indonesia artinya “sombong”, sedangkan dalam bahasa sunda berarti “silahkan”. Setaip orang mempunyai gagasan pribadi mengenai suatu konsep. Kondisi emosional dan motivasional individu juga mempengaruhi makna yang ia berikan pada konsep tersebut.
3.       Bahasa Indonesia VS Bahasa Malaysia
Suatu negara menganggap bahasanya yang paling baik. Contoh: kereta di Malaysia artinya mobil di Indonesia.
4.       Bahasa daerah/ Bahasa Indonesia VS Bahasa asing lainnya
Contoh : Cincin dalam bahasa jepang artinya –alat kelamin- laki-laki.
E.       NAMA SEBAGAI SIMBOL
Fungsi pertama dari bahasa adalah penamaan. Nama dapat mempengaruhi hidup anda. Nama bersifat simbolik, nama memberikan suatu makna dan dapat mempersepsi cara perlakuan orang lain.
Contoh: anjing, babi à sama-sama nama hewan, tapi kedua hewan tersebut memiliki konotasi buruk (biasanya digunakan untuk mengumpat).
Nama juga bisa menyusahkan si empunya, contohnya ada orang yang bernama khadijah, maka ia secara tidak langsung harusnya bersikap baik dan santun seperti khadijah istri Nabi Muhammad dalam agama Islam.
F.       BAHASA GAUL
-          Latar belakang yang berbeda menjadikan cara berbicara juga berbeda.
-          Bahasa subkultural = Bahasa gaul = bahasa yang punya arti khusus dalam golongan tertentu.
-          Fungsi dari bahasa gaul:
1.       Sarana pertahanan diri: agar tidak bisa dipahami kelompok lain, terlebih kelompok lawan.
2.       Argot berfungsi sebagai sarana kebencian kelompok, terhadap kelompok lain.
3.       Argot sebagai sarana memelihara identitas dan solidaritas kelompok: membedakan mereka dengan kelompok lain.
-          Macam-macam bahasa gaul:
1.       Bahasa kaum selebritis
2.       Bahasa gay dan waria, bahasa selebritis mirip bahasa gay.
3.       Bahasa waria
G.     BAHASA WANITA VS BAHASA PRIA
Wanita dan pria memiliki bahasa yang belainan, ciri bahasa wanita adalah:
1.       Bahasa wanita tidak setegas bahasa pria, mereka biasa menggunakan kalimat yang mengandung ekor tanya, seperti “isn’t it?’’ “Right?”.
2.       Kurang percaya.
Wanita menggunakan kata penguat, seperti “so”, “very”.
3.       Frase melemahkan, contoh “maybe, perhaps”.
4.       Hiperkorek (resmi)
5.       Lebih sering menggunakan kutipan langsung.
6.       Intonasi pertanyaan.
7.       Kurang rasa humor.
8.       Enggan menyumpah dan memaki.
-          Wanita: pembicaran hubungan (berpusat pada perasaan, memilihari hubungan dengan orang lain)
-          Pria: pembicaraan laporan (berpusat pada Informasi faktual)
H.      RAGAM BAHASA INGGRIS
-          Orang inggris: bicara berbunga-bunga, banyak eufimisme.
-          Amerika: bicara langsung dan lugas.
-          Inggris filipina: khas karena dipengaruhi bahasa spanyol.
-          Inggris australia.
-          Inggris singapura.
I.        PENGALIHAN BAHASA
Kita perlu menguasai bahasa mitra komunikasi kita (minimal menguasai bahasa dunia, yaitu inggris)
1.       Kelemahan dalam penguasaan tata bahasa, struktur, kosakata: menghasilkan terjemahan yang membingungkan. Contoh: dragonfly bukan bermakna naga terbang tapi capung.
2.       Sejumlah kata serapan dari kata inggris mengalami perluasan. Contoh: keluarga – famili (padahal dalam bahasa inggris: family)
3.       Tetap dibiarkan dalam bahasa aslinya, karena sulit mencari padanannya. Contoh: printer, mouse, file.
4.       Frase atau kalimat bahasa indonesia tidak bisa diterjemahkan begitu saja secara kata per kata. Contoh: saya ingin buang air kecil, jika di terjemahkan ke dalam bahasa inggris tentu saja tidak menjadi begini, “I want to discard small water”.
J.        KOMUNIKASI KONTEKS TINGGI VS KOMUNIKASI KONTEKS RENDAH
-          Konteks rendah: pesan verbal dan eksplisit, gaya bicara langsung, lugas, terus terang.
Contoh: komunikasi pada program komputer.
-          Konteks tinggi: bersifat implisit, tidak langsung, tidak terus terang. Pernyataan verbal bisa berbeda dengan pernyataan non verbalnya.
Contoh: suku sunda-jawa yang berbicara berputar-putar tidak langsung pada inti masalah.
-          Orang indonesia cenderung berbicara tidak langsung atau menggunakan komunikasi konteks tinggi demi untuk menjaga harmoni.

 


 


Semoga rangkuman ini bermanfaat untuk kalian, utamanya mahasiswa yang sedang banyak tugas dan ujian. Rangkuman ini bertujuan mempermudah dalam proses belajar:) terimakasih banyak/29 oktober 2012/hamidah
mohon saran yang membangun jika memang masih ada kesalahan atau kekurangan :)