12 Januari 2012

H-94

i want to move on another atmosphere
i just wanna escape from all. i want to break free. i want to slab their face. i want to work my final exam and i want to be granted. i wanna be FREE!
FLEE my soul, FLEE my tired, my exhausted. i just wanna be my real self, not be someone self.
It is NOT ME. I have good mood and rich of spirit, i never be like this.
I hate SENIOR HIGH SCHOOL. i just likes some parts, not all.
hamidah/ H-94 road to Final Examination. Lets Fight, Never Give Up!

2 Januari 2012

kau budak, akupun iya. kita sama

"aku sedang galau dan gelisah"
"kenapa?"
"entah, banyak kata dalam pikiran yang tak bisa terucap."
"kau bisu kah? katakan saja, aku akan mendengarnya."
"tidak, aku bukan lagi bisu. bahkan kurasa aku telah tuli, buta, dan mati,"
"apa yang sedang membuatmu sedemikian muram sayang?"
"kamu."
"aku?"
"ya, semua karenamu!"
"lagi-lagi kau menyalahkan ku. ada apa lagi denganku? kita baik-baik saja kan?"
"tidak."
"apa maksudmu dengan -tidak-?"
"kita tidak sedang baik-baik."
"lantas?"
"entahlah, aku tak bisa mengutarakan."
"timur-kan lah saja, jika kau tak bisa meng-utara-kan"
"gila!"
"aku memang gila,"
"apa?"
"iya, aku gila karena mu."
"nah itu dia!"
"apanya?"
"aku juga gila."
"karena ku, atau karena mu sendiri?"
"karenamu pastinya!"
"berarti kita sama-sama gila, begitukah?"
"ya, kita gila! kita telah diperbudak oleh cinta."
"sial"

rimba kelam mu

Haaah, aku memang belum mengerti makna mencintai. terlalu abstrak. aku menganggap mencintai adalah berada didekatmu dan itu cukup. aku ingin mencintaimu dengan sederhana, sapa sapardji djoko. Apa? nyatanya kalimat itu sulit sekali dipraktekkan. nama nya mencintai, ya harus memiliki, tidak bisa sederhana, pasti berlebihan. meledak-ledak perasaan dan seterusnya. 
ijinkan aku bermain di rimba kelammu, sepenggal kata itu kutemui diantara selipan kalimat-kalimat saat aku menjelajah blogger dan kolom komentar. memang kelam, lebih kelam dari malam dan neraka jahanam. walaupun aku belum pernah jalan-jalan ke neraka, dan kuharap takkan pernah.
bodohnya aku ini, bermain api dan kini terjebak sendiri. rasanya cukup sekali ini aku menyukai dan jatuh cinta, selanjutnya takkan lagi. aku lebih memilih mati rasa dan hanya mencinta kepadamu saja, sudah cukup bermain-main dengan perasaan. teramat rumit dan menyebalkan. benar katamu, cinta itu pembodohan. kenapa aku tak percaya itu dulu? mungkin karena aku belum berpengalaman. sekarang sudah benar-benar kubuktikan, cinta itu memang pembodohan, benar-benar membodohkan, membuat hilang konsentrasi dan kesadaran! lebih baik aku mati rasa dan hanya mengenal satu lelaki didunia ini, cukup kamu, itu saja. berperasaan itu ternyata juga menyiksa. ---