13 Oktober 2010

enjoy



APANYA YANG ENJOY?
INI YA YANG ENJOY???



WAH ENAK YA BERENANG DI TENGAH-TENAH SAMPAH..
PARA PEJABAT NEGARA UDAH PERNAH COBA BELUM..
COBA DONGG... BIAR SERU!!!!

perumahan kumuh vs kota metropolitan





sekarang, rasa nya udah gak beda jauh ya..
antara perumahan kumuh dengan kota metropolitan
yang nama nya kota metropitan itu selalu dan identik dengan perumahan kumuh.
prihatin banget kan..?

kita ambil contoh yang paling konkret adalah KOTA JAKARTA
yang sarat akan hingar bingar dan gemerlap nya.
penuh darah-darah biadab dan kotor.
dipadu dengan kotor, kumuh, menjijikkan nya lorong-lorong kotor di pinggiran sungai yang ukhhh.. sangat memprihatinkan.

kesenjangan di kota ini sudah tak bisa ditawar.
yang kaya amat terllau kaya, sedang yang miskin keterlaluan miskin nya, sampai makan sesuap nasi-pun susah.
yang kaya sibuk dengan saham, mobil-mobil baru keluaran german, uang yang berlimpah, dan sibuk dengan perkumpulan arisan nya yang rajin tour ke luar negeri. (red: perkumpulan ibu-ibu istri pejabat)
yang miskin, sibuk dengan biaya sekolah anak nya, sibuk dengan peurt keluarga nya yang kembang kempis tak karuan, bingung dengan gerobak mini nya yang berulang kali kena pukulan dan gusuran satpol PP.



ah.. ini lah kenyataan hidup. inilah kehidupan.
pernah saya dengar kata-kata tentang kehidupan, "kita hidup di dunia ini seolah seperti pengembara yang dari negeri nan jauh disana, sedang kelelahan dan beristirahat di bawah pohon kurma dan meneguk secangkir air, selanjutnya sang pengembara akan meneruskan perjalanan nya."
disinilah maksud nya, hidup kita di dunia ini amat singkat dan sebentar. sangat-sangat sebentar. maka pergunakanlah waktumu dengan sebaik-baik nya, jangan sia-sia kan..

6 Oktober 2010

oleh BJ HABIBIE


Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ….
BJ.HABIBIE
Selamat Jalan Ibu Ainun…
Semoga menjadi bidadari kami semua di surga

kahlil gibran - sayap sayap patah

Wahai Langit
Tanyakan pada-Nya
Mengapa dia menciptakan sekeping hati ini..
Begitu rapuh dan mudah terluka..
Saat dihadapkan dengan duri-duri cinta
Begitu kuat dan kokoh
Saat berselimut cinta dan asa..
Mengapa dia menciptakan rasa sayang dan rindu
Didalam hati ini..
Mengisi kekosongan di dalamnya
Menyisakan kegelisahan akan sosok sang kekasih
Menimbulkan segudang tanya
Menghimpun berjuta asa
Memberikan semangat..
juga meninggalkan kepedihan yang tak terkira
Mengapa dia menciptakan kegelisahan dalam relung jiwa
Menghimpit bayangan
Menyesakkan dada..
Tak berdaya melawan gejolak yang menerpa…
Wahai ilalang…
Pernah kan kau merasakan rasa yang begitu menyiksa ini
Mengapa kau hanya diam
Katakan padaku

Sebuah kata yang bisa meredam gejolak hati ini..
Sesuatu yang dibutuhkan raga ini..
Sebagai pengobat tuk rasa sakit yang tak terkendali
Desiran angin membuat berisik dirimu
Seolah ada sesuatu yang kau ucapkan padaku
Aku tak tahu apa maksudmu
Hanya menduga..
Bisikanmu mengatakan ada seseorang di balik bukit sana
Menunggumu dengan setia..
Menghargai apa arti cinta…
Hati yang terjatuh dan terluka
Merobek malam menoreh seribu duka
Kukepakkan sayap-sayap patahku
Mengikuti hembusan angin yang berlalu
Menancapkan rindu….
Disudut hati yang beku…
Dia retak, hancur bagai serpihan cermin
Berserakan ….
Sebelum hilang di terpa angin…
Sambil terduduk lemah….
Ku coba kembali mengais sisa hati
Bercampur baur dengan debu
Ingin ku rengkuh…
Ku gapai kepingan di sudut hati…
Hanya bayangan yang ku dapat….
Ia menghilang saat mentari turun dari peraduannya
Tak sanggup ku kepakkan kembali sayap ini
Ia telah patah..
Tertusuk duri-duri yang tajam….
Hanya bisa meratap….
Meringis..
Mencoba menggapai sebuah pegangan..

4 Oktober 2010

baiklah
kau telah tiba di penghujung jalan
dimana padi telah menguning
daun mulai berguguran
batang rentan patah
dan entah

baiklah
telah kau jumpai penutupan
dimana salam pembuka dan isi sudah tersampaikan
telah kau genggam yang tua
dan sudah kau lepaskan yang muda

zaman ini, waktu yang kikir
penuh perhitungan seperti memberi hutang pada fakir
telah kau siakan waktu jika kau hanya melulu dalam hulu yang tak ada hilir
hanya kosong dan melompong

hamidah 20.09.10