21 Oktober 2011

Indonesia, dari ZAMRUD menjadi KORAL

zamrud khatulistiwa,
ya. itulah nama yang disematkan untuk Indonesia saat masih belia.
saat masih dalam gendongan ibunya,
saat masih duduk dibangku TK.
hijau menyelimuti seluruh daratan. sabang sampai merauke
tapi tak lama kemudian saat Indonesia tengah menginjak bangku SD, zamrud itu memudar.
Hutan menjadi rutan.
yang hijau menjadi gersang
seolah-olah itu terjadi karena bencana alam.
padahal ada yang dengan sengaja melempar puntung ke padang ilalang.
seketika berjuta hektar dedaunan terbakar dan lenyap menjadi abu.
masihkah kau melihat zamrud itu?
kurasa lengkap sudah kegersangan di negeri yang mendadak jadi koral ini.
gersang tanam nya.
gersang keadilan.
gersang kejujuran.
dan gersang pula persatuan.
indonesia, dari zamrud menjadi koral.
masih bisakah koral kembali menjelma zamrud? 18/10/11 hamidah

wanita itu terbungkam dalam pedih

iya, wanita itu
yang disana, yang sedang merebah kaku disana
dengan selembar batik jogja yang menyelimuti tubuhnya
dia menggigil kedinginan, diatas ruam-ruam dan ditengah tangisan beratus-ratus orang
iya, wanita itu
benar...dialah orangnya,
yang sedang ikut melantunkan yasinan, atau... entah?
mungkin dia sedang bungkam ketakutan?

tapi benar,
Ia, tutup rapat matanya hingga buta akan cahaya
Ia, tuli-kan telinga nya, dan iya... benar dia bisu,
tak bisa berkata-kata, tak ikut bercerita
padahal sedang ramai riuh para tetangga datang
 
iya... wanita itu
yang disana, yang kemarin baru saja meninggalkan solat fardlu nya demi mengikuti bujuk setan
yang kemarin masih bermusuhan dan tak saling sapa dengan kawan
yang kemarin dan kemarinnya lagi dia lalai menyebut nama Tuhan
yang kemarinnya kemarin dia berdusta dan memaki orang
yang kemarin kemarin dan kemarin dia masih menuhankan kehidupan.

ya, bukankah kau melihatnya? melihat wanita itu...
yang sedang terbujur kaku dibalik lapisan kafan. 121011/21:02

20 Oktober 2011

Tidak Sama Sekali
Oleh : Hamidah Izzatu Laily

Tatapanku berhambur pada seluruh penjuru meja kerja, tak terarah jelas kemana. Diatas meja itu ada bertumpuk-tumpuk lembaran kertas kerja, berwarna-warni map, dan lagi bolpoint-bolpoint hitam berserakan disana. Pandanganku kosong, aku benar-benar sedang tanpa tujuan. Aku sedang kebingungan memastikan kemana pandangan ini harus kuarahkan dan kutujukan.
Semua seakan menjejal otakku. Tak ada yang mau antri, dan tanpa seleksi semua masuk dalam pikiranku. Dan bahkan sampah yang satu ini-pun masih terus mengitari otakku, dengan penasaran dan penuh tanya dia terus mengejar jawabku.
Masih terekam dengan jelas oleh otakku, Rudi temanku dibangku SMA yang kini menjadi temanku dalam bangku kerja. Dia sedang terlilit masalah, yang konon katanya masalah besar, dan tentu masalah besar bagiku pula. Bagaimana tidak, baru beberapa jam yang lalu dia dan pengacaranya menghampiriku kedepan meja kerja ini.
”Aku janji ini terakhir kalinya aku meminta bantuan seperti ini sama kau, Ris. Aku bicara bukan sebagai rekan kerja atau rekan bisnis,

14 Oktober 2011

SECONDHAND SERENADE FALL FOR YOU WHY LIKE A KNIFE YOUR CALL A TWIST IN MY STORY AWAKE BROKEN END FIX YOU GOODBYE HALF ALIVE I HATE THIS SONG IT'S NOT OVER

12 Oktober 2011

Tatapannya yang bak bidadari itu, aku yakin bisa membunuh sepuluh ribu tentara dalam perang.
Hanya dengan satu tatapan seorang *** semua bisa tunduk!

OKTOBER is so HOT!!!!!


Do you feel so? Hahahahahaha. Pasti ada yang iya dan ada yang enggak. 
bukan karena halloween, bukan pula musim gugur. 
Lalu kenapa? Karena ini adalah bulan bersejarah dalam hidupku, ceilaaa.
But its secret. Just me, my self, and God who known what happen with me. That’s true, I love this month.
Semua berawal

3 Oktober 2011

KIPER


Seorang penjaga gawang ternyata tak semudah yang dibayangkan. Kenapa aku mengatakan begitu? Karena aku sudah mencobanya (brasa markus haris maulana gitu). Awalnya cuman iseng ikutan anak-anak cowok main sepak bola pas pelajaran Olah Raga, nah anak ceweknya pada disuruh main kucing-kucingan sih di aula, males banget kan kagak mood.
”Aku jadi kiper aja deh” begitu usulku, dan ternyata kehadiranku diterima dengan baik, scara anak-anak lagi kekurangan pemain yah jadi aku diterima aja, malah di-iya-in banget, istilahnya gitu hehe pede.
Aku pun satu tim dengan azhar, cemol dan irwan (tuhkan apa aku bilang, bener-bener kekurangan pemain, bayangkan cuman 4 orang dalam satu tim ckck krisis). Nah yang gak kalah seru, di tim lawan ada ilham yang jadi penjaga gawangnya dengan rekan satu timnya jimas fajar dan jhaty. Tentu seru! Bener-bener serasa di istora senayan dengan berjuta penontonnya yang menyerukan lagu ”garuda di dadaku”, padahal kenyataannya cuman ada beberapa adek kelas cewek yang cengar-cengir duduk di joglo sambil ngliatin aku. mungkin mereka pada mikir ”gak waras ya nih kakak kelas, jaga gawang antusias banget. mana cewek lagi” hehe, dodo don’t care deeeh... permainan diLANJUTKAN......
Meskipun aku pemain ’pura-pura’ disitu (maksudnya pemain gak beneran pemain, ya sekedar main aja, dan anak-anak berusaha ngalah dengan posisiku hehe apaan sih), tapi dengan gitu aja aku udah punya kesimpulan.
Bener-bener deh, Kiper harus berani mati man! Gak peduli kaki pemain lawan bakal mendarat dan menampar wajahmu yang jelas kamu musti menangkap bola. Gak peduli juga kerasnya tanah bakal menjadi tempat mendaratnya tubuhmu, yang penting gawang harus selamat dari bobolan lawan!
It’s all about my experience, just simple but very exaggerated hehehe

30 september, when September end-Greenday

beloved sista, ganbatte kudasai


Kira-kira 2 tahun yang lalu, saat aku masih duduk dibangku kelas 3 SMP- kakakku yang ke 3 (mbak arin namanya) tengah duduk dibangku 3 SMA.
Aku masih ingat betul, saat kita belajar sama-sama di gedung TPQ samping rumahku, untuk menghadapi Ujian Nasional (UNAS). Kami dengan semangat membara dan seolah tanpa lelah menatap lembar demi lembar soal, mengerjakannya dan itu terjadi setiap hari walau tak sampai larut malam. Mungkin saat jam sudah menunjukkan pukul 9 malam, kita akan segera menutup buku dan membuka selimut (ciee bahasaku, sok banget)
Tapi sekarang aku belajar sendirian :(, gak ada mbak arin yang menemaniku belajar sama-sama. Sekarang dia udah di Solo, menempuh pendidikan S1 nya. Semangat kakak ku dikota rantau, aku akan menyusul keberhasilan mu juga! Amin :) for our parents, let's make them smile and be proud

3 oktober 2011  
masih inget kata-katamu mbak, "ganbatte kudasai" artinya semangat. iya kan :') 

lampu


Bagaimana bisa seorang ilmuwan menciptakan lampu? Bagaimana bisa terlintas dipikirannya sebuah alat penerang -di malam hari khususnya- yang sama terang dengan api. Bisa tahan lebih lama, jauh lebih praktis,dan lebih aman daripada api, yang umumnya dinyalakan diatas sumbu minyak tanah, atau diatas kayu.
Aku memikirkan ini karena lampu kamarku yang baru saja diganti. Awalnya lampu kamarku terang banget, pokoknya nyaman deh buat belajar dan aktivitas lainnya dalem kamar. Tapi tadi sore sepulang sekolah mendadak lampuku meredup bahkan kedip-kedip kayak lampu disko, waah udah brasa hugo’s cafe gitu hahaha.
Lalu mbakku minta aku ke warung beli lampu baru, tapi kualitasnya lebih rendah dibanding lampu lamaku, walhasil kamarku jadi redup deh sekarang. Hah.... males banget dikamar, mau

1 Oktober 2011

Kota Malang itu INDAH


Malang kucecwara, adalah surga kecil yang turun kebumi.” Itulah pujian berlebihanku buat Kota-ku tercinta, Kota kita semua yang damai nan sejahtera (sekali-kali pake bahasa lebay). Aku terlalu cinta Malang, aku mencintai semua tentangnya. Mulai dari kehidupannya yang damai, udara yang sejuk, jalan poros, gang sempit, jalan tikus, trotoar, perempatan, perumahan, perkampungan, bukit, jurang, semua hanya bisa diungkapkan dengan satu kata ‘Hebat’.
Gak bakal nyesel buat siapapun yang mau menetap di Kota Malang, buat kerja, kuliah, atau sekolah. Malang itu keren bahkan terlalu keren.
Ada sejuta hal yang membuatku jatuh cinta padanya, sampai gak bisa aku sebutkan satu persatu. Beberapa diantaranya adalah: Arema Indonesia, bakso (bakso mercon terutama), apel, tempat main, wisata, orang asli jawa yang ramah-ramah (kecuali yang nggak ramah hehe), dan masih banyak.

Sekarang -saat aku menyadari bahwa aku semakin mencintai Kota Malang- aku sedang duduk diatas kursi putih-dibawah pohon, sambil nunggu gorengan ayamku kelar dimasak. Lokasi ku duduk ini tepat di daerah depan kampus ITN Malang.  Lebih dikenal dengan perempatan ITN mungkin. Jam ditanganku baru menunjukkan pukul 17.56 WIB, tapi semua orang seolah tak sabar ingin segera menikmati ’Malang di malam hari’, suasana sesak-ramai-asik.
Waaa banyak banget manusia disini. Semua berjubel memenuhi trotoar dan jalanan ITN –yang semua tau- tergolong sempit. Tak salah, mereka –semua manusia ini- berjubelan demi makanan-makanan yang lezaaaat.
Seolah disini para bidadari lagi buka stan surganya makanan hehe. Banyak anak kuliahan yang asik melepas lelah setelah seharian peras otak buat belajar. Semua tumpah ruah menjadi satu, bener-bener gak ada stratifikasi sosial, semua SAMA! Gak ada sekat antara yang ber-almamater atau yang berjaket kulit bertuliskan ”PUNK NEVER DIES”. Semua menikmati malam dengan gembira dan bahagia.
Dipojokan jalan ada belasan punk itn yang rajin nongkrong. Bahkan kalau sampe ada absen kayak disekolah, mungkin mereka hampir gak pernah absen nongkrong di jalanan ITN ini, ya emang ini ibarat rumah mereka (ingetkan malang pernah diangkat cerita tentang kehidupan punk nya: Punk in Love)
Di sudut yang lain, ada beberapa anak asik main gitar diiringi suara parau vokalisnya (betulnya mereka lagi ngamen hehe).
Ada juga pasangan muda mudi yang lagi duduk. Ada yang keliatan lagi tengkar juga, hihi lucu. Ada yang lagi naik motor, ada yang sibuk goreng nasi, bakar sate. Ada juga orang naik sepeda sambil bawa sepatu, lengkap dengan kostum sepak bola nya, kayak habis futsal gitu. Waaah bermacam-macam aktivitas terjadi disini.
Langit bener-bener cerah banget walaupun ini emang gak lagi bulan purnama. Suasana Kota Malang yang damai kayak gini nih yang bikin aku gak bakalan mau ninggalin Malang (cieee). Harum angin juga bakal selalu aku rindukan banget. Coba kalo hidup gini-gini terus, damai dan tentram, juga menyenangkan- aku yakin gak bakal ada satu orangpun yang berpikiran buat ’minum obat nyamuk’ dan mengakhiri hidup. It’s never happened.
Haha lama-lama mataku pedes liat jalanan yang dipenuhi sorot lampu-lampu.udahan ah... 28sept2011