30 Desember 2019

Waktunya Memberi

Selalu siap menerima, tapi sulit untuk memberi.
Ini bukan bicara mengenai uang atau harta benda. Lain daripada beri memberi dalam topik tersebut, saya justru sedang membicarakan mengenai memberi dalam hal ilmu.
Ya. Kita terbiasa "ready to receive" not "ready to give", karena barangkali sejak kecil sudah dibiasakan untuk menerima dan menerima saja. Mengeluarkannya pun bukan dalam konteks memberi, tapi dalam konteks ya.. menyelesaikan rangkaian dari proses pemberian tersebut. Sehingga ketika sampai di usia yang memaksa kita untuk memberi, kita bingung, belum siap. "Apa yang mau diberikan, aku kosong belum terisi. Ilmu mana yang mau diberikan, kan kemarin aku diberi untuk aku muntahkan kembali dalam lembar ujian akhir semester. Kemudian sudah, aku kosong kembali."

Maka barangkali, sebagaimana kita dipaksa untuk terus menerima, begitupula kita harus dipaksa untuk memberi. Memberi apapun, asal pilih yang baik-baik. Beri bungkus yang masih ada isinya dan pastikan itu enak. Bukan memberi bungkusnya saja kan, itu namanya sampah.