21 Agustus 2017

Bijak Bermedia



Pagi tadi aku memasuki kelas Komunikasi dan Isu Kontemporer, dengan dosennya Mbak Gilang. Ada beberapa isu-isu komunikasi terkini yang disampaikan oleh dosen kami, namun ada satu topik yang begitu menarik perhatianku yakni “Isu Privasi di Era Digital”. Banyak dari kita yang sepakat bahwa privasi kita saat ini sedang diperjualbelikan dalam bentuk data: oleh Facebook (yang saat ini saya gunakan) maupun oleh aplikasi-aplikasi milik google seperti Google Maps dan lain sebagainya.
Kita nyaris tidak memiliki privasi, sebab google maps akan tau dimana kita berada jam ini hari ini detik ini, bahkan dengan siapa dan dimana, hanya ketika kita menyalakan GPS kita atau share foto yang menandakan lokasi.
Kita memang tidak bisa lepas dari teknologi berikut aplikasi-aplikasinya, namun yang tetap bisa kita lakukan adalah bijak dalam bermedia dan berteknologi. Usahakan memperluas pengetahuan mengenai dampak penggunaan teknologi yang berlebihan, karena sejatinya teknologilah yang harus kita kendalikan bukan kita yang dikendalikan teknologi. Selain itu, lebih berhati-hati dalam memposting foto (bijak memilih mana yang layak di posting dan mana yang tidak), dan berbagai upaya bijak bermedia yang lainnya.
Menurut Mbak Gilang, orang Indonesia cenderung tidak mementingkan privasi. Hal sesederhana pintu kamar tidur di rumah, hampir semua dari kita sepakat jika tidak ada yang mengunci pintu kamar tidur. Begitu pula dengan adanya fakta google maps yang terlalu tau privasi penggunanya, kita juga cenderung tidak mempermasalahkannya dan lebih memilih bersikap “ah yaudahlah orang cuma tau aku makan dimana, orang cuma tau akan pergi sama siapa”, dan cuma-cuma lainnya yang kita anggap angin lalu. Namun tahukah kita, ketika kita tidak memiliki privasi sedikitpun, kejahatan bisa mengintai kita kapan saja, orang yang (misalnya) hendak berbuat jahat dengan kita akan segera tau kita sedang jalan-jalan di Kota X sesaat setelah kita posting. Atau taukah kita kenapa seringkali muncul suggestion atau iklan-iklan tidak jelas di akun facebook kita sesuai dengan bidang / minat yang kita sukai, karena facebook sudah tau kita siapa, apa yang kita butuhkan, dan data kita dijual kepada produsen yang menghasilkan barang/jasa yang kita minati. Alhasil, kita dijejali dengan iklan yang itu-itu saja, membuat kita tergoda membeli, dst