23 Agustus 2018

Para Pendulang Pujian


Dunia maya membuat kita makin menjadi-jadi. Satu kali posting, menambah was-was berkali-kali lipat. Mengecek lagi postingan, memastikan ada yang like, comment, atau segala perlakuan media sosial lainnya.
Ditambah lagi ada fitur ask me. Semiskin itu kah sampai mengiba dan mengemis perhatian dan pertanyaan. Didikan apa yang sejatinya sedang coba dilakukan media sosial masa kini.
Tak berhenti sampai di situ, masih ada pula yang mengemis “tell me 3 facts about me”. Ya Allah.... rasa-rasanya sungguh gemas. Kalau kata orang jogja barangkali dengan logat khasnya “Njuk Ngopo”...... untuk apa menanyakan diri sendiri ke orang lain, kan yang lebih tahu tentang dirimu yang kamu sendiri. Bahkan orang bijak mengatakan “Barang siapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhannya.”
Lalu, masih ada lagi yang berdalih... “Kan menanyakan pendapat orang lain terhadap diri kita bisa jadi bahan koreksi diri”
Untuk menjawab dalih tersebut hanya bisa dengan pertanyaan lagi, yakni... “Oya... bisa jadi bahan koreksi diri? Lalu apakah iya, facts-facts about me yang dibuat teman-teman instagram mu itu jujur?” Mana ada hari gini orang yang hanya sebatas teman ig tak terlalu dekat mau komentar dengan jujur mengenai kekurangan dan kelebihanmu. Yang ada... mereka akan memposting segala kebaikanmu dan kemudian kamu akan memposting balik kebaikan mereka yang kamu buat-buat itu. Oh.... poor you are. Para pendulang pujian. Sebegitu sepinya kah kalian dari pujian hingga mengaisnya ke sana ke mari. Tidakkah ibu, ayah, atau saudara-saudaramu memberikan pujian tulus yang berarti di rumah sana?
Ayolah... menjadi sedikit berkelas. Berhenti menjadi pendulang pujian. Itu hanya menunjukkan dirimu haus kasih sayang. Di dunia nyata tak sebahagia itu ya lalu lari ke dunia maya? Hmm.