7 September 2010

diujung kenangan

Kulihat kau dengan anggun merangkai mutiara hitam diujung perapian.
Dengan senyum iba kau rengkuh kanak menjadi dewasa.
Tak kulupa.
Ketika kau juga mematikan jentera saat kami akan terlelap.
Dewasa kami, tua mu lah.
Ketika kami tak dapat menatap hitam pekat matamu untuk yang terakhir.
Tanpa kabar, kau tinggalkan nafas dan kau lepaskan kemudi.
Sungguh
Air mata duka membanjiri telaga kerinduan ini
Bukankah Tuhan memberikan batas waktu.
Memang, akhir nya hidup adalah sebuah amalan.


Hamidah.
Sabtu, 26 september 2009.
01:51 pm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda? What do you think?