4 Mei 2012

zaqqum


Menghela kenangan itu dan meleburkannya bersama aliran nafasku.
Terlalu pekat dia dalam dada. Menyesakkan, kemudian mendesak keluarnya air mata haru yang jatuh pertama kali dari mata kiri ku.
Aku terpejam, aku tak merasakan apa-apa.
Ini bukan pahit, bukan pula manis. Semua sudah hambar tiada rasa.
Seolah aku memakan buah zaqqum yang tak pernah ku ketahui rasanya,
Namun ketika aku menelannya, maka sekujur tubuhku akan kejang kesakitan.
24 april 2012/alwaqiah:52 (zaqqum)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda? What do you think?