Menghela kenangan
itu dan meleburkannya bersama aliran nafasku.
Terlalu pekat dia
dalam dada. Menyesakkan, kemudian mendesak keluarnya air mata haru yang jatuh
pertama kali dari mata kiri ku.
Aku terpejam, aku
tak merasakan apa-apa.
Ini bukan pahit,
bukan pula manis. Semua sudah hambar tiada rasa.
Seolah aku
memakan buah zaqqum yang tak pernah ku ketahui rasanya,
Namun ketika aku
menelannya, maka sekujur tubuhku akan kejang kesakitan.
24 april
2012/alwaqiah:52 (zaqqum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana menurut anda? What do you think?