Laut. Bukan bicara tentang ombak, bukan bicara tentang buih
putih, bukan pula tentang pasir merica.
Laut. Adalah tentang peristirahatan sejenak. Meneguk air
botol berwarna kuning keruh. Menyegarkan sejenak tenggorokan yang kering seolah
gurun.
Laut. Adalah tentang pria berkaus lumpur, celana pendek
berlumur, dan juga topi peneduh panas.
Aku duduk dilantai dua, melihat dua sisi yang berbeda. Beberapa
manusia bekerja keras dibalik alumunium abu-abu muda. Pemandangan yang jauh
berbeda dengan jajaran mobil dan ratusan motor dibalik gerbong.
Ada pria berkulit hitam bertubuh dekil sedang bekerja
membangun fakultas untuk para sarjana.
Ada mahasiswa-mahasiswa kaya berlenggokan menggandeng kekasihnya.
Sesekali mereka terbahak bahagia.
Manusia dan laut sejenaknya. Laut bukanlah tentang biru air. Laut
adalah tentang istirahat sejenak dalam istilah jawa para buruh bangunan. Hamidah/Fisip, gedung B lantai 2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana menurut anda? What do you think?