sumber: http://forum.detik.com/arti-minal-aidin-wal-faizin-t61782.html
1. Minal ‘Aidin wal Faizin = Penulisan yang benar
2. Minal Aidin wal Faizin = Juga benar berdasar ejaan indonesia
3. Minal Aidzin wal Faidzin = Salah, karena penulisan “dz” berarti huruf “dzal” dalam abjad arab
4. Minal Aizin wal Faizin = Salah, karena pada kata “Aizin” seharusnya memakai huruf “dal” atau dilambangkan huruf “d” bukan “z”
5. Minal Aidin wal Faidin = Juga salah, karena penulisan kata “Faidin”,
seharusnya memakai huruf “za” atau dilambangkan dengan huruf “z” bukan
“dz” atau “d”
Mengapa hal ini perlu diperhatikan? Karena kesalahan penulisan abjad
juga berarti makna yang salah. Seperti dalam bahasa inggris, antara
Look dan Lock beda makna padahal cuman salah satu huruf bukan?
Kesalahan Pemahaman Makna
Kedua, kata-kata “Minal Aidin wal Faizin” acapkali didengar atau
ditulis di media massa, di film, sinetron, acara halal-bihalal, atau
ketika kita bertemu teman atau sudara. Akan tetapi banyak yang
menyangka bahwa arti kata “Minal Aidin wal Faizin” adalah “Mohon Maaf
Lahir Dan Batin” seperti yang sering kita dengar. Padahal sama sekali
bukan.
Kata-kata “Minal Aidin wal Faizin” adalah penggalan sebuah doa dari doa
yang lebih panjang yang diucapkan ketika kita selesai menunaikan ibadah
puasa yakni : “Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Wa Ja’alanallahu Minal
‘Aidin Wal Faizin” yang artinya “Semoga Allah menerima (amalan-amalan)
yang telah aku dan kalian lakukan dan semoga Allah menjadikan kita
termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah) dan (mendapat)
kemenangan”. Sehingga arti sesungguhnya dari “Minal Aidin wal Faizin”
adalah “Semoga kita termasuk (orang-orang) yang kembali (kepada fitrah)
dan (mendapat) kemenangan”.
28 Agustus 2012
Terapung
hatiku masih terapung. disamudera tak bertepi.
tak sanggup tenggelam juga tak kuasa terbang.
mengambang ditengah badai ketidak tau-an dan penuh remang remang.
ini bukan puisi,
aku masih belum sanggup terbit karena rembulan belum pula melesat ke tempat tidur peristirahatan.
masih habis kenyataanku,
aku masih hidup dalam maya,
dalam cermin bukan di depan kaca.
aku memantul lewat cahaya dan menimbulkan percikan nur berjuta warna.
namun aku tak bisa menikmati indahku sendiri.
entah dimana letak kepastian,
aku belum sadar dari pingsan berkepanjangan.
ini bukan puisi,
aku telah kehilangan jiwa bersastra dan bermain dengan kata-kata suci.
karena aku telah menodai dan menghancurkannya sendiri.
aku bermain dengan tinta, dan telah menumpahkan nila bukan hanya sekedar menitikkannya.
lantas apa yang harus kulakukan?
aku buta akan rasa dan tuli akan pemandangan.
(apakah sudah kau temukan kejujura?)
tak sanggup tenggelam juga tak kuasa terbang.
mengambang ditengah badai ketidak tau-an dan penuh remang remang.
ini bukan puisi,
aku masih belum sanggup terbit karena rembulan belum pula melesat ke tempat tidur peristirahatan.
masih habis kenyataanku,
aku masih hidup dalam maya,
dalam cermin bukan di depan kaca.
aku memantul lewat cahaya dan menimbulkan percikan nur berjuta warna.
namun aku tak bisa menikmati indahku sendiri.
entah dimana letak kepastian,
aku belum sadar dari pingsan berkepanjangan.
ini bukan puisi,
aku telah kehilangan jiwa bersastra dan bermain dengan kata-kata suci.
karena aku telah menodai dan menghancurkannya sendiri.
aku bermain dengan tinta, dan telah menumpahkan nila bukan hanya sekedar menitikkannya.
lantas apa yang harus kulakukan?
aku buta akan rasa dan tuli akan pemandangan.
(apakah sudah kau temukan kejujura?)
kampung inggris pare (ramadhan)
Pare, 6 agustus 2012. All about my holiday that so
marvelous!
Tepat tanggal 21 juli 2012, sabtu malam minggu, adalah pengalaman
perdana bagiku menginjakkan kaki di kampung inggris-pare-kediri-jawatimur. Malam
itu semua sedang asyik menikmati malam pertama di bulan ramadhan, terlihat
berjubel kawula muda lagi nongkrong di café dan warung-warung kecil, juga ada
beberapa yang sibuk antri jajanan kecil sebangsa cilok, cimol, cilor, atau
apalah itu namanya.
Bolak balik turun mobil dan menanyakan kepada orang sekitar,
dimana dimana dimana letak ACCESS ES, sebuah lembaga kursus bahasa inggris yang
sudah kupilih saat daftar lewat online. Akhirnya aku menemukan kantor officenya
berkat bantuan seorang wanita, tapi sayang sayang… saat itu jam tanganku kurang
lebih sudah menunjukkan pukul 8 malam, itu artinya kantor yang jam kerjanya
hanya sampai jam 4 sore sudah TUTUP! Aku mencoba mencari pengajarnya, masuk ke
asrama yang bertuliskan access center, namun tak kutemukan orang karena semua
masih beribadah tarawih di masjid.
Singkat cerita,
akupun bertemu dua orang gadis yang sedang mengantri cilok, salah satu dari
keduanya adalah dita dari Jakarta. Dia mengantarkanku bertanya ke salah satu
pengajar dan karena kepalang basah aku sudah sampai situ, akupun disarankan
langsung masuk ke asrama tanpa pake check in atau regristrasi ke office. Aku
diminta registrasi besok pagi saja.
Oke, Malam itu
pun akhirnya menjadi malam pertama bagiku tidur dikamar berukuran kurang lebih
3x3 m, tak nyenyak, tak punya teman, merasa asing dan lain sebagainya adalah
perasaanku pertama kali disini. Seolah aku adalah alien dari planet jauuuuh
dari galaksi lain yang jatuh ke bumi, kemudian celingukan gak punya teman.
Disini semua udah pada kenal, mereka sudah pada akrab karena mereka adalah
teman-teman dari periode 10 juli, sedangkan aku adalah periode 25 juli. Kamarku
berada di paling ujung, penghuni kamar itu kebetulan hanya dua orang, pertama adalah
Kak Hana dari jepara yang studi di IPB, dan satunya adalah kak Elli dari
semarang.
Esok harinya aku
memilih untuk keluar dengan teman ku SMA yang rumahnya dekat dengan kampung
inggris, yes..dia adalah mbol! Kita jalan jalan dan jalan... kenapa jalan-jalan
kok gak malah belajar? Karena sesungguhnya kelas pertamaku baru dimulai tanggal
25, so..karena saking rajinnya aku datang 4 hari lebih awal, mabok gak sihh
-____-
Dua hari
diasrama ternyata cukup untukku bersosialisasi dengan manusia-manusia baru dari
seluruh penjuru indonesia. Semua kekakuan dan keasingan itu mencair seiring
berjalannya waktu.
Tanggal 25
pun datang, aku masuk kelas pertamaku dan memperkenalkan diri didepan
teman-teman kelas speaking 1 yang dibimbing oleh coach deri. Yes, kita memang
memanggil pengajar disini dengan panggilan coach, yang mungkin lebih akrab kita
dengar di dunia sepak bola bukan. Dan hal itu sempat aku tanyakan kepada salah
coach di asrama yaitu coach oda. Dia bilang, para coach disini bukan mengajari
namun lebih kepada membimbing dan mengiringi, itulah sebabnya mereka tidak
dipanggil teacher, miss atau mister seperti pada umumnya memanggil guru bahasa
inggris.
Kelas
speaking dimulai sejak pukul 7 pagi dan berakhir pukul 08.30 wib. Sebelum kelas
speaking, jika kita memilih tinggal diasrama access bukan tinggal di kos-kosan
umum, kita akan mendapat kelas tambahan yaitu setelah sahur. Jika bukan bulan ramadhan maka kelas
dimulai setelah solat subuh. Yah...bisa dibayangkan, pagi-pagi buta setelah
sahur yang biasanya kita kembali bergulat dengan bantal dan selimut dikasur
harus terbangunkan dengan suara coach kiki, coach kokom dan coach oda yang
selalu berteriak-teriak ”PAYOOOO PAYOOO.... CLASS CLASS... WAKE UP GUYS...
CLASS.. CLASSS....” itu adalah alarm yang begitu setia mengiringi hari-hari
kami setelah sahur di asrama access two.
Kelas pagi adalah
kelas memories, kita harus menghafalkan kalimat-kalimat percakapan yang
biasanya dibutuhkan mungkin saat perkenalan pertama dsb.
Nah, kembali lagi
ya, setelah itu masih ada tiga kelas lagi, yaitu kelas pronounciation bersama
coach opick favoriteku pada pukul 10 pagi, study club bersama coach kiki pukul
15.30, dan yang terakhir kelas malam di asrama setelah solat tarawih.
Banyak sekali
cerita-cerita seru di pare, kegiatan belajar yang menyenangkan, teman yang
seru, buber di wakapo, bali house, klasik cafe, dll, main kartu di sanjaya,
bolang ke kediri kota sampai hampir nggembel kehabisan bus, buber di
pemancingan ikan itu juga kereeen, foto di pesona studio, kegiatan belajar di
bamboo bersama teman-teman yang seru, cerdas, dan sangat memicuku untuk menjadi
lebih baik berbahasa inggris J ceillaaaaa
I miss every part of pare, some times i wanna go there
again. Maybe I can meet somebody like you all in speaking one and pronoun one. Ahaaaaa....
masih teringat sekali, siang siang bolong harus teriak-teriak di kelas pronoun
demi mengucapkan bahasa inggris dengan benar, masih teringat juga bercandaan
kita para singo edan yang kutemukan di pare, dan… curi curi foto coach opick.
Gak akan pernah
menyesal bagi kalian yang akan pergi ke kampung inggris-pare. Intinya, jangan
malu salah... udah deh tabrak aja semua sekat-sekat grammar kalo kamu pengen
handal dalam speaking, ucapkan apa yang ingin kamu ucapkan, dan sekali lagi
jangan pernah malu dan takut salah. semua juga pernah berbuat salah dan kurasa
itu sangat sangat wajar!
Lets try to get pronounciation together, its a cool huh!!
See u pare, see u all. Im very happy cause have a chance to
go to pare and im very glad spend my holiday in pareeeeeeee! Pare is so
something, free of gloomy wkwkw
Langganan:
Postingan (Atom)