mata jendela. menatap mata jendela dengan seksama.
gadis itu menghitung jajaran rumah atau entah menjumlah ribuan debu yang bertebar di jalanan.
menggigit bibir, getir.
mengigit kuku, perih.
mukanya masam, seolah menunjukkan berjuta muram yang entah karena apa.
perkara hidup, melangkahkan kaki sesuka hatinya.
gadis itu masih terus memandangi jalanan dari balik kaca.
entah kemana arah hendak ditujunya.
tatapannya kosong..terus menerjemahkan sepanjang jalanan
lewat mata jendela
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana menurut anda? What do you think?