BAB V. PERSEPSI: INTI KOMUNIKASI
-
Persepsi adalah proses menafsirkan rangsangan
dari lingkungan kita, dan proses tersebut mempengaruhi perilaku kita.
-
Persepsi adalah INTI KOMUNIKASI à interpretasi adalah
INTI PERSEPSI.
-
Persepsi terdiri dari 3 aktivitas
1.
Seleksi
2.
Organisasi
3.
Interpretasi
-
Persepsi:
1.
Lingkungan fisik
a.
Lambang fisik
b.
Sifat luar ditanggapi
c.
Tidak bereaksi
2.
Lingkungan sosial (manusia)
a.
Lambang verbal dan non verbal
b.
Sifat luar dan dalam ditanggapi
c.
Bereaksi
A.
PERSEPSI TERHADAP LINGKUNGAN FISIK
Latar belakang pengalaman, budaya, dan
suasana psikologis yang berbeda membuat kita berbeda dalam suatu objek
(lingkungan fisik)
B.
PERSEPSI SOSIAL
1.
Persepsi didasarkan pengalaman
2.
Persepsi selektif
3.
Persepsi dugaan
4.
Persepsi evaluatif
5.
Persepsi kontekstual
C.
PERSEPSI DAN BUDAYA
1.
Kepercayaan, nilai, sikap
2.
Pandangan dunia
3.
Organisasi sosial
4.
Tabiat manusia
5.
Orientasi kegiatan
6.
Persepsi tentang diri dan orang lain
D.
KEKELIRUAN DAN KEGAGALAN PERSEPSI
1.
Kesalahan atribusi (memahami penyebab perilaku
orang lain)
2.
Efek halo (kesan awal yang menjadikan kita
menebak-nebak sifat orang lain)
3.
Stereotipe (menilai orang lain berdasarkan
kelompoknya, bukan individunya)
4.
Prasangka (penilaian berdasarkan pengalaman)
5.
Gegar budaya (ketidakmampuan menyesuaikan diri
dengan budaya baru)
BAB VI. KOMUNIKASI VERBAL
-
Bahasa verbal adalah sarana utama untuk
menyatakan pikiran, perasaan dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan
kata-kata.
A.
ASAL USUL BAHASA
Bahasa adalah ekstensi perilaku sosial. Ketika
belum mampu berbahasa verbal mereka berkomunikasi lewat gambar. 500 tahun lalu,
manusia melakukan transisi komunikasi dengan memasuki era tulisan, dan bahasa
lisan mulai banyak berkembang.
B.
FUNGSI BAHASA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
-
Untuk merancang solusi untuk memecahkan masalah
hidup
-
Paling mendasar berfungsi utnuk menamai atau
memberi julukan pada orang, objek, peristiwa.
-
Tiga fungsi bahasa (menurut Lary Barker):
1.
Penamaan: usaha untuk mengidentifikasi
2.
Interaksi: berbagi gagasan, emosi
3.
Trnasimisi Informasi: bertukar informasi
-
Tiga fungsi bahasa (menurut Book):
1.
Mengenal dunia disekitar kita
2.
Sarana untuk menghubungkan antar manusia
3.
Untuk hidup lebih teratur, saling memahami,
percaya, satu tujuan.
C.
KETERBATASAN BAHASA
1.
Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk
mewakili objek.
Kata-kata pada dasarnya bersifat parsial (tidak melukiskan sesuatu secara
eksak). Contoh: mata kita bisa membedakan tujuh juta warna, tapi untuk
menyediakan nama satu persatu untuk semuanya itu, tentu sulit karena berarti
kita harus menyediakan tujuh juta nama.
2.
Kata-kata bersifat ambigu (tidak jelas) dan
kontekstual (tergantung konteks). Karena kita berasal dari latar belakang
sosial budaya yang berbeda-beda, ruang dan waktu dapat mengubah makna kata.
3.
Kata-kata mengandung bias budaya.
Bahasa adalah PERLUASAN BUDAYA. Setiap bahasa menunjukkan suatu dunia
simbolik yang khas, yang melukiskan realitas pemikiran, pengalaman batin, dan
kebutuhan pemakainya.
4.
Percampur adukan fakta, penafsiran (dugaan), dan
penilaian (kekeliruan persepsi).
Bedakan FAKTA dengan DUGAAN agar PENILAIAN MENJADI BENAR. Kita sering
mengganggap suatu peristiwa yang sebenarnya dugaan, kita anggap sebuah fakta.
D.
KERUMITAN MAKNA KATA (contoh: anak yang kencing
disebut menyanyi)
Kitalah yang memberi makna pada kata. Makna
dibagi menjadi dua:
1.
Makna denotatif: makna yang sebenarnya (murni)
2.
Makna konotatif: makna bercampur aduk dengan
berbagai sebab dan alasan
Makna muncul dari berbagai
hubungan khusus antara kata dengan manusia. Kita dapat menciptakan kata apa
saja dengan arti apa saja, sejauh berdasarkan KESEPAKATAN.
-
Macam-macam rival bahasa:
1.
Bahasa daerah VS bahasa daerah
Karena lagi-lagi sosial budaya (sosbud) yang berbeda, kata yang sama pun
bisa dimaknai berbeda. Contoh: “atos” dalam bahasa sunda bermakna “sudah”,
sedangkan dalam bahasa jawa bermakna “keras”.
2.
Bahasa daerah VS Bahasa Indonesia
Contoh: “sok” dalam bahasa indonesia artinya “sombong”, sedangkan dalam
bahasa sunda berarti “silahkan”. Setaip orang mempunyai gagasan pribadi
mengenai suatu konsep. Kondisi emosional dan motivasional individu juga
mempengaruhi makna yang ia berikan pada konsep tersebut.
3.
Bahasa Indonesia VS Bahasa Malaysia
Suatu negara menganggap bahasanya yang paling baik. Contoh: kereta di
Malaysia artinya mobil di Indonesia.
4.
Bahasa daerah/ Bahasa Indonesia VS Bahasa asing
lainnya
Contoh : Cincin dalam bahasa jepang artinya –alat kelamin- laki-laki.
E.
NAMA SEBAGAI SIMBOL
Fungsi pertama dari bahasa adalah penamaan.
Nama dapat mempengaruhi hidup anda. Nama bersifat simbolik, nama memberikan
suatu makna dan dapat mempersepsi cara perlakuan orang lain.
Contoh: anjing, babi à sama-sama nama hewan,
tapi kedua hewan tersebut memiliki konotasi buruk (biasanya digunakan untuk
mengumpat).
Nama juga bisa menyusahkan si empunya,
contohnya ada orang yang bernama khadijah, maka ia secara tidak langsung
harusnya bersikap baik dan santun seperti khadijah istri Nabi Muhammad dalam
agama Islam.
F.
BAHASA GAUL
-
Latar belakang yang berbeda menjadikan cara
berbicara juga berbeda.
-
Bahasa subkultural = Bahasa gaul = bahasa yang
punya arti khusus dalam golongan tertentu.
-
Fungsi dari bahasa gaul:
1.
Sarana pertahanan diri: agar tidak bisa dipahami
kelompok lain, terlebih kelompok lawan.
2.
Argot berfungsi sebagai sarana kebencian
kelompok, terhadap kelompok lain.
3.
Argot sebagai sarana memelihara identitas dan
solidaritas kelompok: membedakan mereka dengan kelompok lain.
-
Macam-macam bahasa gaul:
1.
Bahasa kaum selebritis
2.
Bahasa gay dan waria, bahasa selebritis mirip
bahasa gay.
3.
Bahasa waria
G.
BAHASA WANITA VS BAHASA PRIA
Wanita dan pria memiliki bahasa yang
belainan, ciri bahasa wanita adalah:
1.
Bahasa wanita tidak setegas bahasa pria, mereka
biasa menggunakan kalimat yang mengandung ekor tanya, seperti “isn’t it?’’ “Right?”.
2.
Kurang percaya.
Wanita menggunakan kata penguat, seperti “so”, “very”.
3.
Frase melemahkan, contoh “maybe, perhaps”.
4.
Hiperkorek (resmi)
5.
Lebih sering menggunakan kutipan langsung.
6.
Intonasi pertanyaan.
7.
Kurang rasa humor.
8.
Enggan menyumpah dan memaki.
-
Wanita: pembicaran hubungan (berpusat pada
perasaan, memilihari hubungan dengan orang lain)
-
Pria: pembicaraan laporan (berpusat pada
Informasi faktual)
H.
RAGAM BAHASA INGGRIS
-
Orang inggris: bicara berbunga-bunga, banyak
eufimisme.
-
Amerika: bicara langsung dan lugas.
-
Inggris filipina: khas karena dipengaruhi bahasa
spanyol.
-
Inggris australia.
-
Inggris singapura.
I.
PENGALIHAN BAHASA
Kita perlu menguasai bahasa mitra
komunikasi kita (minimal menguasai bahasa dunia, yaitu inggris)
1.
Kelemahan dalam penguasaan tata bahasa,
struktur, kosakata: menghasilkan terjemahan yang membingungkan. Contoh: dragonfly
bukan bermakna naga terbang tapi capung.
2.
Sejumlah kata serapan dari kata inggris
mengalami perluasan. Contoh: keluarga – famili (padahal dalam bahasa inggris:
family)
3.
Tetap dibiarkan dalam bahasa aslinya, karena
sulit mencari padanannya. Contoh: printer, mouse, file.
4.
Frase atau kalimat bahasa indonesia tidak bisa
diterjemahkan begitu saja secara kata per kata. Contoh: saya ingin buang air
kecil, jika di terjemahkan ke dalam bahasa inggris tentu saja tidak menjadi
begini, “I want to discard small water”.
J.
KOMUNIKASI KONTEKS TINGGI VS KOMUNIKASI KONTEKS
RENDAH
-
Konteks rendah: pesan verbal dan eksplisit, gaya
bicara langsung, lugas, terus terang.
Contoh: komunikasi pada program komputer.
-
Konteks tinggi: bersifat implisit, tidak
langsung, tidak terus terang. Pernyataan verbal bisa berbeda dengan pernyataan
non verbalnya.
Contoh: suku sunda-jawa yang berbicara
berputar-putar tidak langsung pada inti masalah.
-
Orang indonesia cenderung berbicara tidak
langsung atau menggunakan komunikasi konteks tinggi demi untuk menjaga harmoni.
sangat membantu makasih :)
BalasHapus