Anakmu
bukanlah anakmu
Mereka putera-puteri Kehidupan yang rindu kehidupan itu sendiri
Mereka putera-puteri Kehidupan yang rindu kehidupan itu sendiri
Mereka
datang melaluimu namun bukan darimu
Dan meski mereka bersamamu namun mereka bukan milikmu
Dan meski mereka bersamamu namun mereka bukan milikmu
Kau
boleh memberi mereka cinta tapi bukan pikiranmu
Sebab mereka punya pikiran sendiri
Sebab mereka punya pikiran sendiri
Kau
bisa memberi tempat bagi raga tapi tidak bagi jiwa mereka
Sebab
jiwa mereka hidup di rumah esok yang takkan mampu kau singgahi sekalipun dalam
mimpi
Kau
boleh berikhtiar untuk menjadi diri mereka namun jangan pernah berupaya
menjadikan mereka seperti dirimu
Sebab
hidup tak berjalan mundur ataupun teronggok di masa silam
Kau
adalah busur yang melesatkan anak-anakmu, sebagai anak panah kehidupan yang
meluncur ke masa depan
Lengkung
busur itu mencari tanda di atas jalan lurus yang tak berujung, dan Dia
melengkungkanmu dengan dayaNya agar panah-panahNya melesat cepat dan jauh
Berlengkunglah
dengan riang bersama lengan busur itu
Sebab
Dia bukan hanya mencintai anak panah yang melesat, tapi juga sang busur yang
diam
Petikan
prosa Kahlil Gibran dalam buku The Prophet, diterjemahkan oleh Hamid Basyaib.