8 September 2011

kehabisan TEMPAT


Saat waktu ini masih dalam genggaman mu, nikmatilah sebaik mungkin.
Cara menikmati waktu adalah beda satu sama lainnya.
Ada yang menikmati waktu dengan mencintai orang disekitarnya, ada yang dengar belajar, ada yang dengan tidur pulas dan memilih diam tak mencari masalah atau perkara.
Kenapa aku mengatakan ini? Sesungguhnya ada rahasia besar dalam diriku, yang kurahasiakan dari diriku sendiri. Aku tak mau diriku tau tentang sejarah buruk ini, sejarah pahit nan getir ini. Tuhan.... tidakkah aku terlihat sedang mengemis maaf pada yang telah kusakiti? Tidakkah aku sudah menampakkan penyesalanku yang mendalam?
Tuhan... aku menyesal. Aku menyesal telah melakukan kebodohan yang seolah itu kesalahan paling fatal dimuka bumi. Tuhan... aku ingin meneriakkan penatku ke angkasa, habis sudah kesabaran menghadapi diriku sendiri. Meluaplah angkara murka, aku ini memang dungu mengatur hidup ku sendiri.
Aku kehabisan tempat untuk meluapkan segala kecewa ini. Pada siapa akan kuceritakan kesedihan, jika manusia tak bisa menjaga rahasia. Jika diriku sendiri ku biarkan menutup telinga agar dia tak tahu tentang kebusukan ini. Ingin kuceritakan pada Tuhan, sedang Alloh kecewa denganku yang bengal dan tak menuruti aturan.
”Kau bilang kau tak suka punya musuh dan kau minta semua menjadi kawan, tapi apa yang kau lakukan mid!!!! Buka matamu tolol, kau ciptakan duri dan kau tusukkan pada orang lain dengan sengaja, kau bawa belati dan kau goreskan itu dengan perlahan tapi pasti. Gila, setan mana yang telah meracunimu hingga menguasai pikiranmu, menjadikan mu licik dan jahanam? Sudahlah mid, hentikan kebodohan-kebodohanmu, jadilah manusia baik, jangan lagi kau menyakiti orang.”
”Tidak! Bukan, aku tak menyakiti mereka, itu hanya kekhilafan dan ketidak sengajaan....! aku sudah mengatakan sesal.”
”Otak udang, apa kau pikir dengan maaf semuanya akan berakhir? tidak mid, tidak! Mereka masih sakit hati dan terlebih mereka dendam.”
”Aku tak bermaksud menyakiti mereka, aku benci permusuhan, aku ingin kedamaian. Tapi entah kenapa, seolah tak bisa kucegah tiba-tiba saja arus hidup ini membawaku pada cerita yang bermuara seperti itu. Takdir yang menjadikan mereka membenciku, bukan aku. salahkan takdir!!!!”
”Jangan malah berontak, kau ini sudah salah malah makin menjadi-jadi. Sekarang sujudkkan kepala mu menyentuh tanah. Mintalah maaf atas segala yang telah kau lakukan, kebohongan, adu domba, kebencian, dendam, dan semua hitam yang tengah menyelimuti hatimu. Leburlah semua nya, mid. Bukankah kau mengidamkan kebahagiaan?”
”Ya, aku sudah terlalu banyak dosa. Maaf Ya Alloh Ya Tuhan, akulah dungu yang tak tahu apa-apa. Maafkan aku semua nya, maaf jika aku telah melakukan kesalahan pada kalian. Sesungguhnya ini bukan hanya tulisan, ini benar terungkap dari dasar hatiku yang sedang menjerit penuh penyesalan. Maaf.... maaf .... maaf.... maaf..... maaf.... aku sungguh menyesal..... maaf kan semua kesalahanku, aku tahu aku telah banyak melakukan salah.... maaf.... maaf.......”
*semoga Tuhan dan kalian yang kuanggap teman, mendengar doaku. Amin
5 september 2011, i wanna cry!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda? What do you think?