Jika kita sedang didemamkan oleh film 5cm, maka aku
mempunyai sebuah judul yang akan sangat kontroversi menyaingi film itu, judul
ini adalah 7cm.
Tadi sore, ketika aku berada di angkutan umum (seperti biasa
-__- miss angkot), sepulang dari kegiatan akhir dari seluruh rangkaian OSPEK
yang panjangnya melebihi kereta kencana dewa segala dewa, yaitu kegiatan
PENGMAS alias pengabdian masyarakat di kecamatan blimbing.
Diangkot tadi aku melihat sepasang lelaki dan perempuan yang
jika boleh kutebak mereka adalah suami istri. Mereka nampak sudah berusia
senja, terlihat dari keriput yang me-makeup-i wajah keduanya. Mereka berdua duduk dengan
tenang, karena angkutan umum ini tak terlalu sesak, hanya ada empat orang
penumpang saja termasuk mereka sehingga akupun bisa duduk dengan leluasa dalam
kelonggaran, begitupula dengan kakek nenek ini.
Mereka duduk berjajar-berdampingan, namun kira-kira ada jarak 7cm yang
terpaut memisahkan keduanya.
Aku, dalam hati ini tersenyum simpul, tersentuh ringan entah
oleh tangan siapa, tangan malaikat barangkali yang dengan sengaja membangunkan
aku dengan pemandangan sederhana namun bermakna di depan mataku ini. Tiba-tiba
terpikir olehku, sudah berapa lamakah mereka berdua seperti ini? Sudah berapa
lama mereka menjalani hidup berdua? Kapankah pertamakali mereka saling jatuh
cinta? Dan bla bla bla, tiba-tiba pikiranku menari liar, berlompat lompat
mencari sesuatu yang tak nampak di kasat mata telanjang, yang kemudian
singkatnya dalam bahasa remaja disebut-sebut dengan istilah “kepo”.
Tapi, terlepas dari semua pertanyaan ku yang terlalu panjang
bagai wartawan, hati kecilku membuat kesimpulan. Inilah cinta yang sesungguhnya, yang walau mereka duduk tak lekat
berdempetan namun saling yakin hatinya satu sama lain lebih erat dari cengkram
akar pada tana, yang walau mereka tak berlaku berlebihan seperti layaknya muda
mudi bercinta dalam pacarannya namun mereka saling lebih mesra dari adam dan
hawa ketika ditemukan kembali setelah berpisah ratusan tahun lamanya. Inilah
cinta yang sesungguhnya. Mereka duduk dengan tenang, menikmati perjalanan dalam
angkutan umum disore yang basah sehabis diguyur hujan. Saling member ruang satu
sama lain namun tetap berdampingan. Mereka tenang dalam cinta dan kepercayaan
yang mereka pelihara didalam hati mereka masing-masing. Aku percaya, dalam hati
yang terdalam mereka punya cinta yang besar terhadap pasangannya. Namun mereka
eksklusif dalam bercinta. Tak seronok dan berlebihan mengumbar cinta mereka.
Cinta itu cukup mereka saja yang tau.
Dan kini ketika aku
menengok ke kanan dan kiriku, memang tak sedang ada siapapun disana. Tapi
ketika aku telah menemukan”nya” (yang entah siapa), dia akan pula duduk dengan
tenang disampingku, dalam jarak yang normal seperti itu, 7 sentimeter, namun
benar-benar berjarak nyaris 0 sentimeter lekat dalam hati dan jiwaku.
Hahahahahah, mari kita tonton bersama-sama film terbaru
saingan 5cm, inilah film berjudul 7cm. buahahha fiksi belaka kawan.
NB: sebenarnya aku juga kurang tau, apakah benar perkiraan
7cm ku itu, orang aku cuman iseng. Saking nganggurnya di dalem angkutan,
sembari lelah dan lunglai, akhirnya aku memandangi saja kedua kakek nenek
didepanku duduk. Asik lho, ngepo-in orang hehe:P peace pak! Tapi aku
benar-benar yakin, mereka pasti telah melewati asam manis bercinta yang
sesungguhnya. Merekalah orang-orang MASTER dan PROFESORnya cinta dalam
kesabaran, bertahun-tahun telah dilewati bersama dalam usaha saling memaklumi
dan memahami satu sama lain (eAAkkkk…. SOTOY ampun)/hamidah22desember2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana menurut anda? What do you think?