23 Desember 2012

"7cm" VERSUS "5cm"


Jika kita sedang didemamkan oleh film 5cm, maka aku mempunyai sebuah judul yang akan sangat kontroversi menyaingi film itu, judul ini adalah 7cm.
Tadi sore, ketika aku berada di angkutan umum (seperti biasa -__- miss angkot), sepulang dari kegiatan akhir dari seluruh rangkaian OSPEK yang panjangnya melebihi kereta kencana dewa segala dewa, yaitu kegiatan PENGMAS alias pengabdian masyarakat di kecamatan blimbing.
Diangkot tadi aku melihat sepasang lelaki dan perempuan yang jika boleh kutebak mereka adalah suami istri. Mereka nampak sudah berusia senja, terlihat dari keriput yang me-makeup-i  wajah keduanya. Mereka berdua duduk dengan tenang, karena angkutan umum ini tak terlalu sesak, hanya ada empat orang penumpang saja termasuk mereka sehingga akupun bisa duduk dengan leluasa dalam kelonggaran, begitupula dengan kakek nenek ini.  Mereka duduk berjajar-berdampingan, namun kira-kira ada jarak 7cm yang terpaut memisahkan keduanya.
Aku, dalam hati ini tersenyum simpul, tersentuh ringan entah oleh tangan siapa, tangan malaikat barangkali yang dengan sengaja membangunkan aku dengan pemandangan sederhana namun bermakna di depan mataku ini. Tiba-tiba terpikir olehku, sudah berapa lamakah mereka berdua seperti ini? Sudah berapa lama mereka menjalani hidup berdua? Kapankah pertamakali mereka saling jatuh cinta? Dan bla bla bla, tiba-tiba pikiranku menari liar, berlompat lompat mencari sesuatu yang tak nampak di kasat mata telanjang, yang kemudian singkatnya dalam bahasa remaja disebut-sebut dengan istilah “kepo”.
Tapi, terlepas dari semua pertanyaan ku yang terlalu panjang bagai wartawan, hati kecilku membuat kesimpulan. Inilah cinta yang sesungguhnya, yang walau mereka duduk tak lekat berdempetan namun saling yakin hatinya satu sama lain lebih erat dari cengkram akar pada tana, yang walau mereka tak berlaku berlebihan seperti layaknya muda mudi bercinta dalam pacarannya namun mereka saling lebih mesra dari adam dan hawa ketika ditemukan kembali setelah berpisah ratusan tahun lamanya. Inilah cinta yang sesungguhnya. Mereka duduk dengan tenang, menikmati perjalanan dalam angkutan umum disore yang basah sehabis diguyur hujan. Saling member ruang satu sama lain namun tetap berdampingan. Mereka tenang dalam cinta dan kepercayaan yang mereka pelihara didalam hati mereka masing-masing. Aku percaya, dalam hati yang terdalam mereka punya cinta yang besar terhadap pasangannya. Namun mereka eksklusif dalam bercinta. Tak seronok dan berlebihan mengumbar cinta mereka. Cinta itu cukup mereka saja yang tau.
Dan kini ketika aku menengok ke kanan dan kiriku, memang tak sedang ada siapapun disana. Tapi ketika aku telah menemukan”nya” (yang entah siapa), dia akan pula duduk dengan tenang disampingku, dalam jarak yang normal seperti itu, 7 sentimeter, namun benar-benar berjarak nyaris 0 sentimeter lekat dalam hati dan jiwaku.
Hahahahahah, mari kita tonton bersama-sama film terbaru saingan 5cm, inilah film berjudul 7cm. buahahha fiksi belaka kawan.
NB: sebenarnya aku juga kurang tau, apakah benar perkiraan 7cm ku itu, orang aku cuman iseng. Saking nganggurnya di dalem angkutan, sembari lelah dan lunglai, akhirnya aku memandangi saja kedua kakek nenek didepanku duduk. Asik lho, ngepo-in orang hehe:P peace pak! Tapi aku benar-benar yakin, mereka pasti telah melewati asam manis bercinta yang sesungguhnya. Merekalah orang-orang MASTER dan PROFESORnya cinta dalam kesabaran, bertahun-tahun telah dilewati bersama dalam usaha saling memaklumi dan memahami satu sama lain (eAAkkkk…. SOTOY ampun)/hamidah22desember2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana menurut anda? What do you think?